Yakin Ekonomi RI Stabil, Inggris Tawarkan Pendanaan Baru Infrastuktur

Menteri Muda Inggris Untuk Bidang Ekonomi John Glen.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – Menteri Muda Inggris Untuk Bidang Ekonomi John Glen menyambangi kantor Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pagi ini, Senin 24 September 2018. Kunjungan John ke Indonesia merupakan bagian dari memperat kerja sama Inggris dengan negara-negara di Asia pasca keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

Hingga Maret 2023, Bank Mandiri Salurkan Pembiayaan ESG Rp 232 Triliun

Pertemuan John dengan Sri berlangsung sekitar 45 menit yang dimulai dari pukul 8.30 WIB hingga 9.15 WIB. John didampingi oleh Duta Besar Inggris Untuk Indonesia, Moazam Malik. 

Usai pertemuan, John mengatakan, isu yang dibicarakan terkait peluang kerja sama di bidang green finance, fintech hingga peluang perusahaan Indonesia bisa melepas saham di bursa saham Inggris, London Stock Exchange serta peluang Indonesia bisa menerbitkan obligasi di Inggris.

Cinta Laura Ajak Generasi Muda Peduli Lingkungan Ikuti BRI

"Senang untuk mengunjungi Negara anda dan pertemuan dengan menteri keuangan sangat bermanfaat bagi kami, membahas berbagai masalah apa yang dapat kami kerjakan bersama," ujar John di Gedung Djuanda Kementerian, Keuangan, Jakarta. 

John mengatakan, pihaknya melihat ekonomi Indonesia terus akan tumbuh dan sejahtera. Untuk itu,dia melihat peluang kerja sama dengan Indonesia semakin terbuka lebar. 

Sosialisasi Pajak Bareng Sri Mulyani, Ganjar Minta Warga Jangan Takut

Menurutnya, pihaknya memiliki program khusus green finance atau pembiayaan ramah lingkungan untuk infrastruktur. Ia juga mengatakan pihaknya memiliki prosperity fund atau dana kesejahteraan dan dana infrastruktur. 

"Green finance untuk mengaktifkan Kemakmuran dan Pertumbuhan. Secara resmi, kewajiban perubahan iklim yang kami diskusikan, dengan menteri yang dapat kami capai dan bekerja bersama," ujarnya. 

Untuk diketahui, selain Indonesia, John akan mengunjungi Malaysia dan Jepang untuk mempromosikan financial services industry, dan Peluang kolaborasi dengan negara tersebut. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya