BPS Tegaskan Perekaman Data Beras Baru Keluar Akhir 2018

Ilustrasi beras.
Sumber :

VIVA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, Badan Pusat Statistik terakhir melakukan pendataan terkait stok komoditas pangan, khususnya beras terjadi pada 2015.

RI Sudah Impor 567,22 Ribu Ton Beras Maret 2024, Naik 921,51 Persen

Akibat hal itu, menurut Darmin, menyebabkan pemerintah tidak dapat melakukan tugasnya secara maksimal. Sebab, data statistik merupakan salah satu komponen utama pemerintah dapat bekerja maksimal dan tepat.

"Jadi Pak Kecuk (Kepala BPS Suhariyanto), kemajuan sudah banyak di BPS, tapi ya memang pekerjaannya harus disempurnakan. Kita tidak bisa kerja banyak kalau statistik tidak ada dan tidak akurat," kata Darmin di Kantor BPS, Jakarta, Rabu 26 September 2018.

Daftar Harga Pangan 22 April 2024: Cabai hingga Telur Ayam Naik

"Kita merasakan soal beras. Cuma katanya BPS sedang dalam tahap akhir terbitkan data itu. Data produksi pangan itu berhenti di 2015. Pak Kecuk enggak mau lagi terbitkan setelah 2015. Bayangkan aja kalau orang bertanya soal beras," ujarnya menambahkan.

Karena pentingnya pembaruan data tersebut, Darmin berharap, BPS dapat menyegerakan hasil perekaman data beras yang metodenya telah diperbarui melalui sistem kerangka sampel area atau KSA.

Korupsi Beras Bansos di Lombok, Uangnya Diduga untuk ‘THR’

Dengan begitu, menurutnya, data tersebut dapat menjadi acuan dalam mengambil kebijakan soal komoditas pangan khususnya beras ke depannya secara tepat.

"Jadi kelihatannya BPS tidak melanjutkan publikasi data pangan dan bahan makanan setelah 2015. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada yang diperbaharui dan diterbitkan, supaya kita harus ada yang menerbitkan data, meski tidak terlibat langsung dengan persoalan itu," ujarnya menjelaskan.

Meski begitu, Darmin menegaskan, hal itu bukan berarti data stok beras yang digunakan akan hanya dari satu pintu BPS belaka, melainkan tetap akan terkoordinasi dengan data-data kementerian dan lembaga terkait.

"Maksud saya data itu selalu ada di kementerian, tapi memang semestinya ke depan ada mekanisme untuk membuat data itu dan pengoordinasian itu juga ada wewenang BPS bagi kementerian/lembaga," tutur dia.

Menanggapi hal tersebut, Suhariyanto mengungkapkan secara singkat, bahwa peluncuran hasil perekaman data beras yang telah diperbarui tersebut ditargetkan bisa dilaksanakan pada akhir tahun ini. "Akhir tahun ini." (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya