Penyebab Minimnya Minat Masyarakat Terhadap Asuransi Syariah

Ilustrasi asuransi.
Sumber :

VIVA – ?Sekjen dan Wakil Ketua Bidang Keagenan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia atau AASI Srikandi Utami mengatakan, minat masyarakat terhadap pasar industri syariah di Indonesia masih rendah, jika dibandingkan dengan industri konvensional.

BRI Borong 11 Penghargaan Finance Asia, Sunarso Dinobatkan Jadi The Best CEO

Srikandi menduga, rendahnya tingkat penetrasi pasar syariah merupakan salah satu penyebab lambatnya pertumbuhan market share industri asuransi syariah.

"Seretnya penetrasi pasar karena jumlah agen asuransi syariah masih rendah. Selain itu, perilaku pasar keuangan juga masih mempercayakan asuransi konvensional," katanya dalam sebuah diskusi di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu 26 September 2018.

OJK Bidik Pungutan dari Industri Keuangan Rp 8,52 Triliun pada 2025

Secara perbandingan, Srikandi menjabarkan bahwa agen asuransi berlisensi syariah saat ini hanya sekitar 174 ribu orang, atau sekitar 20 persen dari seluruh total agen asuransi yang ada di Indonesia.

"Sementara jumlah agen (asuransi) konvensional itu sekitar 600 ribu. Jadi yang berlisensi syariah hanya 20 persen," kata Srikandi.

Aset Industri Keuangan Syariah RI Tembus Rp 2.500 Triliun, OJK: Kontribusi ke PDB 46 Persen

Selain itu, perilaku pasar keuangan syariah, terutama soal minat masyarakat terhadap industri asuransi syariah, biasanya memang bertumpu pada keinginan personal dengan nilai agama sebagai salah satu faktor kecenderungannya.

Maka, Srikandi berharap agar industri asuransi syariah ke depannya bisa semakin berkembang, dan bisa menyumbang implementasi keuangan syariah dalam tingkat nasional.

Oleh karena itu, jumlah agen asuransi syariah menurutnya juga harus dikembangkan, agar bisa lebih bersaing dalam hal market share dengan para agen asuransi konvensional.

"Karena kalau mau dilihat, sampai Juli 2018, market share industri syariah itu untuk asuransi jiwa hanya sekitar 6,27 persen, untuk general insurance 3,83 persen, dan reinsurance sebesar 8,43 persen." (mus) 

Pelaku usaha asuransi syariah

Wapres Dorong Penguatan Tata Kelola dan Digitalisasi sebagai Kunci Kembangkan Asuransi Syariah

Wakil Presiden Republik Indoenesia, KH Ma’ruf Amin, mengapresiasi kegiatan yang digelar hari ini sebagai wadah kolaborasi dan sinergi pelaku bisnis demi majukan asuransi.

img_title
VIVA.co.id
28 Juni 2024