Rupiah Melemah, Industri Penerbangan Garuda Tak Goncang

pesawat Garuda Bombardier CRJ1000 NexGen
Sumber :
  • Antara/ Yusran Uccang

VIVA – Direktur Niaga PT Garuda Indonesia Tbk, Pikri Ilham Kurniansyah menegaskan, sektor bisnis perseroannya tak terlalu terpengaruh dengan adanya fenomena pelemahan rupiah dalam beberapa waktu terakhir.

Rupiah Amblas ke Rp 16.200 per dolar AS, Gubernur BI Lakukan Intervensi

Dia menjelaskan, melemahnya rupiah justru membuat tujuan-tujuan penerbangan domestik dari luar negeri makin diminati. Meskipun, menurutnya, banyak juga masyarakat Indonesia yang memiliki dolar.

"Industri terus bagus, turis banyak masuk, dan kita banyak dapat dolar. Jadi, seimbang lah. Kedua, orang Indonesia juga bisa berlibur di domestik, dan itu lebih bagus. Industri dan ekonomi domestik kita bertumbuh," kata Pikri di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Jumat 5 Oktober 2018.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Pikri menjelaskan, penjualan tiket untuk beberapa tujuan internasional, seperti misalnya ke Tokyo dan Sidney, selalu mengalami sold out.

Dia, bahkan memastikan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar beberapa waktu belakangan, justru mampu meningkatkan penjualan tiket baik untuk tujuan domestik maupun internasional.

Erick Imbau BUMN Beli Dolar AS Besar-besaran, Menko Perekonomian hingga Wamenkeu Bilang Gini 

Saat ditanya mengenai adanya kemungkinan penjualan tiket penerbangan tujuan internasional akan menurun akibat melemahnya rupiah, Pikri menilai bahwa pihaknya justru melihat kesempatan lain dari kondisi tersebut.

"Kan, yang (penjualannya) turun itu yang pergi. Tetapi, yang datang makin senang. Justru, mendatangkan devisa. Kita (lakukan penjualan tiket penerbangan) luar dan dalam negeri, karena bagaimana kita juga mau mendorong yang domestik ini," ujarnya. (asp)

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

OJK menilai bahwa risiko yang dihadapi industri perbankan nasional akibat penguatan dolar Amerika Serikat (AS) beberapa waktu ini masih dapat dimitigasi dengan baik.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024