RI Promosi Investasi Syariah untuk Investor Muslim

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Zabur Karuru

VIVA – Pembiayaan atau investasi berbasis syariah, terus didorong peningkatannya di Indonesia saat ini. Sehingga, pada akhirnya dapat menjembatani kebutuhan pendanaan antara swasta dan pemerintah. 

Gibran Bereskan Pekerjaan Wali Kota usai Putusan MK, Siapkan Investasi Kecerdasan Buatan

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mendorong investor dan para pelaku keuangan syariah di Indonesia, untuk terlibat dalam pembiayaan infrastruktur, khususnya dalam bentuk Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).  

“Bila melihat kebutuhan Indonesia akan pembangunan infrastruktur saat ini, masih ada gap yang harus kita isi. Karena itu, menerapkan pembiayaan berbasis syariah dalam KPBU, merupakan platform alternatif yang baik untuk skala lokal maupun global,” ujar Sri di hadapan peserta diskusi yang bertemakan ‘Investor Roundtable on Islamic Infrastructure Finance’ sebagai bagian dari Pertemuan Tahunan IMF-WBG di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali pada Rabu 10 Oktober 2018. 

Bos Indodax Ungkap Langkah Krusial agar Cuan Kelola Aset Kripto

Potensi pelibatan keuangan syariah dalam pembangunan, khususnya terkait pembiayaan infrastruktur, lanjutnya, sangat besar. Dalam satu dekade terakhir, keuangan Islam menjadi salah satu segmen yang berkembang sangat cepat dalam industri keuangan global.  

“Karena itu, saya berharap, dengan melibatkan prinsip-prinsip keuangan syariah dalam kerja sama pemerintah dan badan usaha, maka akan berpeluang untuk mendatangkan pendanaan yang cukup besar dari para investor Muslim yang selama ini enggan terlibat dalam pembiayaan berbasis konvensional,” tambahnya.

Arab Saudi Dirikan Maskapai Baru, Rute Riyadh-Afrika Akan Terealisasi

Berdasarkan laporan terbaru, infrastruktur global membutuhkan sekitar US$3-4 triliun per tahun hingga tahun 2030. Sementara itu, pendanaan yang tersedia dari pemerintah dan Multilateral Development Bank per tahun, hanya sekitar US$300 miliar. 

McKinsey juga mencatat bahwa investor institusional memiliki dana sebesar US$120 triliun yang tersimpan di bank. Karena itu, pihak swasta memiliki kesempatan besar untuk memainkan peran penting dalam mengatasi kesenjangan pendanaan tersebut.

Pembahasan soal pembiayaan infrastruktur berbasis syariah di ajang Pertemuan Tahunan IMF-WBG ini adalah atas kerja sama Grup Bank Dunia dengan Bank Pembangunan Islam (IDB). Sri berharap, agar forum ini bisa menghasilkan berbagai pemikiran dan platform yang bernilai bagi para pengambil kebijakan dan para investor, khususnya dalam hal pembiayaan infrastruktur. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya