- CNBC
VIVA – Harga emas dunia pada Kamis pagi diperdagangkan turun setelah data ekonomi Amerika Serikat semakin kuat dan berpotensi untuk mendukung kenaikan suku bunga acuan bank sentral beberapa kali lagi selama tahun 2019.
Dikutip dari CNBC, Kamis 11 Oktober 2018, harga emas di pasar spot turun sebesar 0,2 persen ke level US$ 1.192,41 per ons. Sementara, emas berjangka AS tercatat naik sebesar 0,2 persen ke level US$1.195,7 per ons.
Dari data ekonomi AS yang menguat tercatat harga produksi meningkat 0,2 persen pada September 2018. Hal itu sesuai dengan ekspektasi pasar. Selain itu, persediaan barang grosir AS juga tunjukan peningkatan dalam lima tahun terakhir.
Emas domestik
Sementara itu, harga emas PT Aneka Tambang Tbk, pada hari ini, Kamis 11 Oktober 2018, diperdagangkan tak bergerak atau stagnan dibandingkan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, untuk pembelian di kantor Pulogadung, Jakarta Timur, emas dibanderol Rp664 ribu per gram.
Selanjutnya, untuk pembelian kembali atau buyback, Antam metetapkan seharga Rp584 ribu per gram.
Adapun harga emas berdasarkan ukuran di antaranya, emas lima gram Rp3,14 juta, 10 gram Rp6,23 juta, 25 gram Rp15,46 juta, dan 50 gram Rp30,80 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp61,6 juta, 250 gram Rp153,87 juta, dan emas 500 gram Rp307,54 juta.
Untuk produk Batik all series, ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp6,99 juta dan Rp13,24 juta. Selanjutnya, produk edisi Idul Fitri, ukuran dua dan lima gram dipatok Rp1,34 juta dan Rp3,2 juta.
Transaksi pembelian emas langsung di kantor Antam, Pulogadung, setiap harinya dibatasi 150 antrean. Hari ini untuk ukuran emas dua gram, lima gram dan 500 gram sedang tidak tersedia. (ren)
