RI-Vietnam Sepakati Enam Topik Investasi dan Perdagangan di Bali

Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc (kiri) saat Asean Leaders Gathering di sela-sela rangkaian Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa

VIVA – Presiden Joko Widodo di sela-sela acara pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018, menyepakati sejumlah perjanjian bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam, Nguyn Xuan Phuc.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Pertemuan bilateral yang digelar keduanya di Bali Nusa Dua Convention Center, Jumat 12 Oktober 2018, itu membuahkan sejumlah kesepakatan untuk mempererat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi.

"Saya dan PM Vietnam, baru saja lakukan perjanjian bilateral. Persis satu bulan lalu, kami bertemu di Hanoi. Ini mencerminkan hubungan bilateral yang didasarkan kemitraaan strategis Indonesia dan Vietnam," kata Jokowi, usai melakukan pertemuan.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas

Jokowi mengatakan, setidaknya ada enam poin kerja sama yang disepakati dalam pertemuan tersebut, di antaranya kesepakatan pemerintahan Vietnam untuk memberikan investor Indonesia ruang berkontribusi di sektor-sektor yang dibutuhkan negara tersebut.

"Saya ucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan Vietnam pada investor-investor Indonesia di Vietnam," tuturnya.

Gibran Bereskan Pekerjaan Wali Kota usai Putusan MK, Siapkan Investasi Kecerdasan Buatan

Kemudian, lanjut dia, adalah kesepakatan pemerintah Vietnam mengatasi hambatan ekspor otomotif dari Indonesia ke Vietnam. Serta, respons positif pemerintah Vietnam memberikan ruang pengusaha Indonesia menjajaki peluang pasar baru di Vietnam seperti produk-produk farmasi dan alat kesehatan.

"Dua hari, setelah di Hanoi, tim teknis perundingan ZEE( Zona Eksklusif Ekonomi) sudah melakukan pertemuan, guna mencari solusi yang saling menguntungkan. Kita sepakat terus mendorong tim perunding," tambahnya.

Selain itu, Jokowi mengatakan, pemerintah juga mendorong kerja sama lebih lanjut untuk mengimplementasikan undang-undang Ilegal Fishing yang telah ditandatangani. Serta, kesepakatan untuk berkontribusi dalam pengembangan konsep kerja sama indopasifik yang mengedepankan kawasan ASEAN.

Dengan adanya kesepakatan tersebut, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc meyakini bahwa hubungan bilateral kedua negara akan semakin meningkat, serta menguntungkan kedua belah pihak di masa mendatang.

"Kami membuat terobosan baru dan membawa kerja sama ekonomi menjadi pilar utama kemitraan strategis dan berkeinginan membawa neraca perdagangan lebih berkembang. Saya dan Yang Mulia (Presiden Jokowi) juga bersepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang maritim," tegas Nguyen. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya