Ketemu Bos The Fed, Gubernur BI Beberkan Ketahanan Moneter Indonesia

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa

VIVA – Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, di sela-sela Annual Meeting IMF-World Bank 2018, melakukan diskusi bilateral tertutup dengan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve, Jerome Powell.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

Kedua gubernur bank sentral membicarakan tentang perkembangan ekonomi global, normalisasi kebijakan moneter di negara maju, serta dampaknya pada negara-negara berkembang. Kepada Jerome, Perry menjelaskan ketahanan perekonomian Indonesia dalam menghadapi dampak gejolak ekonomi global, dengan melakukan bauran kebijakan atau mix policy.  

"Kalau dengan The Fed hanya menyampaikan bagaimana kita menunjukkan ke Jerome mengenai kebijakan mix policy kita. Bagaimana tekanan di pasar keuangan kita gabungkan dengan kebijakan moneter, makro prudential, dan mix policy dengan pemerintah," katanya di Nusa Dua, Bali, Sabtu 13 Oktober 2018.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

Selain itu, Perry juga menekankan bagaimana pemerintah, Presiden dan gubernur BI, serta menteri bidang ekonomi terkait melihat dan merumuskan permasalahan bersama dalam menghadapi gejolak ekonomi global yang dipicu oleh kebijakan normalisasi moneter AS.

"Itu yang diangkat gubernur BI dan diapresiasi (Jerome) Powell, di mana mereka menghormati kebijakan-kebijakan kita yang ahead of the curve (lebih maju) di tengah-tengah turbulensi saat ini," tuturnya.

BI Terbitkan Aturan Ketentuan Intensif untuk Perbankan

Meski begitu, dia mengungkapkan, tidak ada pembahasan khusus ataupun kebijakan-kebijakan baru yang akan ditempuh kedua bank sentral dalam pertemuan tersebut. Sebab, pertemuan bank sentral memang biasa hanya saling berdialog terkait kondisi perekonomian dan moneter domestik.

Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022