Logo BBC

Walau Pidatonya Dipuji, dalam Game of Thrones Jokowi Bukan 'Jon Snow'

Presiden Joko Widodo menerima standing applouse dari peserta Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali
Presiden Joko Widodo menerima standing applouse dari peserta Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Puspa Perwitasari

Jokowi sekali lagi menuai pujian (dan juga kontroversi) karena pidatonya yang mengutip budaya populer Barat di forum dunia.

Setelah pernah menghubung-hubungkan Infinity War (dalam film the Avengers) dengan perang dagang, kini dia mencatut the Great War di seri Game of Thrones dalam KTT IMF-Bank Dunia di Bali.

"Perang dagang semakin marak dan inovasi teknologi mengakibatkan banyak industri terguncang. Negara-negara yang tengah tumbuh juga sedang mengalami tekanan pasar yang besar, dengan banyak permasalahan ekonomi dunia, sudah cukup bagi kita untuk mengatakan, " katanya.

Dia juga mengatakan bahwa hubungan antara negara-negara ekonomi maju semakin hari semakin seperti Game of Thrones, dan menganjurkan bahwa tidak penting siapa yang duduk di `Iron Throne`.

Hal paling utama adalah kekuatan bersama untuk mengatasi "musim dingin yang jahat".

Banyak pemimpin dunia yang memuji pidato ini, tetapi banyak juga yang mengkritik bahwa Jokowi seharusnya mengutip tokoh nasional bukan budaya pop ala Amerika.

Tapi kalau perang hebat melawan Night King diibaratkan perang dagang di dunia, dan Indonesia berada dalam cerita fiksi perebutan Iron Throne, kami jadi penasaran, siapa tokoh Game of Thrones yang mewakili peran Jokowi dan Indonesia dalam peperangan itu?