September RI Surplus Dagang, Jokowi Klaim Arah Kebijakan Tepat

Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Sultan Brunai Darussalam Hasannal Bolkiah (kedua kiri) saat jamuan makan malam dalam rangkaian pertemuan ASEAN Leaders Gathering di Sofitel Nusa Dua, Bali
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Puspa Perwitasari

VIVA – Presiden Joko Widodo menilai, arah perekonomian Indonesia saat ini sudah tepat. Hal ini terbukti dengan laporan Badan Pusat Statistik yang menyebut neraca perdagangan surplus di September 2018 sebesar US$ 230 juta. 

Neraca Perdagangan Januari Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

"Ini juga memperlihatkan arah perkembangan yang baik dari kinerja perekonomian kita karena rapat-rapat yang lalu kita konsentrasi untuk mengendalikan impor dan meningkatkan ekspor," ujar Jokowi, dalam sidang kabinet paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Selasa 16 Agustus 2018. 

Tren surplus neraca perdagangan ini, diharapkan Presiden Jokowi bisa terus dijaga hingga ke depannya. Dengan tetap melakukan pengendalian terhadap impor. "Mengendalikan impor dan tingkatkan ekspor harus terus dilanjutkan, dipantau terus di lapangan," katanya. 

Neraca Perdagangan RI Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi Indonesia

Ia berharap, kementerian terkait bekerja lebih detail lagi. Terutama menggenjot ekspor baik sektor migas maupun non-migas. Karena ekspor dianggap masih belum maksimal.  Salah satu yang diharapkan sebenarnya, adalah pengembangan B20. Namun menurut Jokowi, saat ini ada masalah. 

"Saya mendengar ada masalah pasokan dari CPO (Crude Price Oil)-nya di lapangan. Saya nanti minta laporan mengenai hal ini," kata mantan gubernur DKI itu. 

Neraca Perdagangan Oktober Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Badan Pusat Statistik mencatat, neraca perdagangan RI pada September 2018 surplus sebesar US$230 juta. Surplus itu disumbang oleh kinerja ekspor sebesar US$14,83 miliar dan impor sebesar US$14,60 miliar. (mus)

Prabowo Subianto

Prabowo Bertekad Kembangkan Energi Baru Terbarukan, Energy Watch Bilang Begini

Energy watch merespons soal Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang bertekad untuk mengembangkan energi hijau atau energi baru dan terbarukan.

img_title
VIVA.co.id
8 Maret 2024