Depresiasi Rupiah, Peneliti LIPI: Pariwisata Bisa Cepat Tambah Devisa

Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Panky Tri Febriansyah di Gedung LIPI
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Adinda Purnama Rachmani

VIVA – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI memprediksikan melemahnya nilai rupiah secara perlahan akan memengaruhi devisa nasional. Sektor pariwisata di Indonesia, bisa menjadi alternatif potensial untuk menambah devisa dengan cepat dan bernilai besar. 

Rusia-Ukraina Tak Temui Kesepakatan, Rupiah Melemah Lagi Hari Ini

Hal itu dikemukakan Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Panky Tri Febriansyah di Gedung LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu 17 Oktober 2018. 

"Kalau kita hanya menunggu perdagangan barang, memang butuh waktu yang cukup lama. Coba jika mengambil jalan tengah di sektor pariwisata, sektor penting ini dapat membawa wisatawan luar datang ke Indonesia," ujarnya. 

Ukraina Tak Lagi Ngotot Masuk NATO, Rupiah Hari Ini Menguat

Dia melanjutkan, mereka akan bawa dolarnya ke sini, sehingga pariwisata bisa menjadi alternatif nasional, karena masyarakat bisa mendapatkan uang secara langsung.

Berdasarkan data dari World Travel and Tourist Council (WTTX), sektor pariwisata telah menyumbang 313 juta lapangan kerja dan 10,4 persen pemasukan pada produk domestik bruto dunia. Lantaran itu, sektor pariwisata dinilai menjadi alternatif sumber pendapatan nasional di tengah lesunya perekonomian global. 

Rusia Umumkan Hari Tenang, Rupiah Kembali Menguat

"Akselerasi sektor pariwisata tahun 2012 sampai 2017, berada di angka 1,22, dengan laju tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional dibandingkan sektor lainnya," ujar Panky.

Rupiah melemah terhadap dolar AS.

Awal Pekan, Rupiah Dibuka Melemah Rp14.309 per Dolar AS

Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah hari ini masih akan tertekan terhadap dolar AS.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022