Tahun Ini, RI Bangun Tiga Bendungan Baru Senilai Rp8,4 Triliun

Bendungan Tanju.
Sumber :
  • Dok. Kementerian PUPR

VIVA – Pemerintah memulai pembangunan tiga bendungan baru senilai Rp8,44 triliun tahun ini. Di antaranya, Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan, Bendungan Bener di Jawa Tengah, dan Bendungan Sidan di Bali.

Menteri PUPR: 61 Bendungan Bakal Rampung di Oktober 2024

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hari Suprayogi mengatakan, tambahan bendungan ini akan meningkatkan rasio jumlah air yang ditampung terhadap jumlah penduduk di Indonesia.

Menurut dia, saat ini untuk rasio jumlah air tersebut baru mencapai 50 m3 per kapita per tahun dan ditargetkan pada 2030 naik menjadi 120 m3 per kapita per tahun.

Bendungan Sungai Runtuh, Rusia Dilanda Banjir Besar hingga Merugi Rp 3,5 Triliun

“Penyelesaian 65 bendungan pada 2023 akan meningkatkan separuh target sehingga masih diperlukan pembangunan bendungan lagi,” ujar Suprayogi dalam keterangan resmi Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis 18 Oktober 2018.

Dalam jumlah air yang bisa ditampung, posisi Indonesia saat ini berada satu tingkat di atas Ethiopia yang memiliki rasio jumlah air tampung sebanyak 38 m3 per kapita per tahun dan jauh di bawah Thailand yang memiliki rasio hingga 1.200 m3 per kapita per tahun.

AHY Sebut Jokowi Pemimpin yang Aktif Bukan Hanya di Balik Meja tapi Turun ke Lapangan

Kepala Pusat Bendungan Ni Made Sumiarsih menjelaskan, nilai kontrak masing-masing pembangunan bendungan yang telah ditandatangani pada Selasa, 16 Oktober 2018, antara lain Bendungan Tiga Dihaji senilai Rp3,82 triliun dengan kapasitas tampung 104,83 juta m3, Bendungan Bener senilai Rp3,79 triliun dengan kapasitas 90,39 juta m3, dan Bendungan Sidan senilai Rp830 miliar dengan kapasitas 3,8 juta m3.

Pekerjaan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan terdiri atas empat paket yakni Paket 1 senilai Rp1,07 triliun dengan kontraktor PT Hutama Karya dan PT Basuki Rahmanta Putra. Paket dua senilai Rp1,34 triliun, dikerjakan oleh PT Waskita Karya, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, dan PT SAC Nusantara.

Paket tiga dengan nilai kontrak Rp629,94 miliar, oleh PT Nindya Karya dan PT Taruna Putra Pertiwi. Dan Paket empat dengan nilai Rp690,71 miliar oleh PT Wijaya Karya Tbk dan PT Rudy Jaya.

Supervisi pembangunan Bendungan Tiga Dihaji akan dilakukan oleh PT Virama Karya Cabang Sumatera Barat dengan KSO PT Tata Guna Patria, PT Tritunggal Pratyaksa, PT Bina Karya, dan PT Kwarsa Hexagon dengan nilai kontrak Rp83,6 miliar.

Sementara itu, Pembangunan Bendungan Bener juga terbagi atas empat paket konstruksi dan satu paket supervisi. Paket satu senilai Rp593,01 miliar oleh PT Brantas Abipraya dan PT Aneka Dharma Persada.

Paket dua dengan nilai kontrak Rp613,66 miliar oleh PT Waskita Karya dan PT Jatiwangi. Paket tiga dengan nilai kontrak Rp1,145 triliun oleh PT Pembangunan Perumahan (PT PP) dan PT Ashfri Putraloka.

Paket empat dengan nilai Rp1,372 triliun oleh PT Brantas Abipraya dan PT Adhi Karya Tbk. Untuk paket pekerjaan supervisi pembangunan oleh PT Virama Karya, PT Indra Karya, dan PT Yodya Karya dengan nilai kontrak Rp74,52 miliar.

Pembangunan Bendungan Sidan dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya dan PT Universal Suryaprima dengan nilai kontrak Rp786,32 miliar. Pekerjaan supervisi oleh PT Teknika Cipta Konsultan, PT Bina Karya, PT Antusias Karya, dan PT Global Parasindo Jaya dengan nilai kontrak Rp44,54 miliar. Bendungan Tiga Dihaji dan Bendungan Bener ditargetkan rampung pada 2023, sedangkan Bendungan Sidan ditargetkan rampung pada 2021.

Kementerian PUPR selaku eksekutor menargetkan pembangunan 65 bendungan yang terdiri atas 16 bendungan lanjutan dan 49 bendungan pada periode 2015-2019. Selain bendungan, Kementerian PUPR juga menargetkan pembangunan 1.088 embung di berbagai wilayah di Indonesia.

“Pembangunan bendungan, embung, dan infrastruktur sumber daya air lainnya adalah upaya mencapai ketahanan air dan kedaulatan pangan sebagai bagian dari Nawacita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya