Roller Coaster Saham Properti Lippo Usai Mencuat Kasus Meikarta

Foto areal pembangunan gedung-gedung apartemen di kawasan Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Pekan ini dua saham grup Lippo di pasar modal Indonesia bergerak fluktuatif. Bertepatan dengan operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bekasi, diduga terkait korupsi pembangunan megaproyek Meikarta, harga saham dua emiten di bawah naungan Lippo, yaitu PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) terpuruk. 

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

Dikutip VIVA dari data RTI, Jumat 19 Oktober 2018, saham LPKR terpuruk pada perdagangan Senin 15 Oktober 2018, setelah sempat dibuka naik. Penurunan tersebut terjadi pada saat yang sama KPK mengumumkan OTT tersebut. 

Hari itu harga saham LPKR ditutup melemah 2,68 persen ke level Rp290. Pelemahan pun berlanjut pada Selasa 16 Oktober 2018, setelah jatuh 5,52 persen menjadi Rp274. 

Laba Vale Indonesia Kuartal III-2023 Turun Jadi US$52,6 Juta, Ini Pemicunya

Namun, pada 17 Oktober 2018, saham LPKR mampu bangkit dan berakhir di zona hijau setelah menguat 5,11 persen ke posisi Rp288. Hanya bertahan sehari, pada Kamis 18 Oktober 2018, harga saham perusahaan di sektor properti itu kembali terkoreksi 4,86 persen menjadi Rp274.

Selanjutnya pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat 19 Oktober 2018, saham Lippo Karawaci akhirnya mampu kembali menguat di posisi Rp276, atau naik tipis 0,73 persen.

Penjualan Batu Bara Naik Kuartal III-2023, Bukit Asam Cetak Laba Bersih Rp 3,8 Triliun

Selama pekan ini, LPKR tercatat melemah 7,38 persen dibanding penutupan pekan sebelumnya. 

Sementara itu, harga saham LPCK juga mengalami nasib yang sama pada awal perdagangan pekan ini. Pada 15 Oktober 2018, setelah dibuka menguat, harga saham LPCK tersungkur 14,7 persen menjadi Rp1.385.

Pelemahan pun berlanjut pada Selasa 16 Oktober 2018, setelah LPCK kembali jatuh 13,36 persen ke posisi Rp1.200. Namun, seperti halnya LPKR, saham Lippo Cikarang mampu rebound dan naik 10,83 persen menjadi Rp1.330.

Selanjutnya, saham bergerak stagnan pada Kamis 18 Oktober 2018 dan kembali terpuruk pada transaksi akhir pekan ini, Jumat 19 Oktober 2018 di level Rp1.300 atau melemah 2,26 persen.

Selama pekan ini, saham LPCK tercatat melemah 20 persen dibanding penutupan pekan sebelumnya.

Sebelumnya, jejak penangkapan dan penetapan sembilan tersangka terkait dugaan suap perizinan proyek Meikarta ini diawali pada Minggu lalu, 14 Oktober 2018. Saat itu, KPK menciduk 10 orang dalam kurun waktu dua hari di dua lokasi berbeda yakni di Bekasi, Jawa Barat dan Surabaya.

Hasilnya, sembilan orang ditetapkan tersangka, sedangkan salah satunya belum dipastikan statusnya. Yang menjadi gongnya, ternyata Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin turut menjadi pesakitan.

Ditangkap pada Senin 15 Oktober 2018, Neneng menjadi tersangka akibat diduga menerima suap dari pejabat Lippo yang tak lain adalah Direktur Operasional Lippo Group, Billy Sindoro. Setali tiga uang dengan Neneng, Billy juga menjadi tersangka.

Buntut penangkapan sejumlah anak buahnya, kediaman Chief Executive Officer (CEO) Lippo Group, James Riady pun digeledah. Tak hanya itu, kantor Lippo dan Meikarta, lebih dahulu ditelisik penyidik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya