Jalan Tol Baru Dongkrak Laba Jasa Marga

Direktur Utama PT Jasa Marga, Desi Arryani, saat meninjau ruas Tol Semarang-Batang di Jawa Tengah pada Rabu, 17 Oktober 2018.
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – PT Jasa Marga Tbk mencatat pendapatan dari jalan tol senilai Rp6,63 triliun pada kuartal III 2018 atau naik 9,4 persen dibandingkan periode sama tahun 2017. Hal ini disumbang oleh sejumlah jalan tol yang telah beroperasi.

Erick Beberkan Alasan Stasiun Kereta Cepat Karawang Belum Beroperasi 

Corporate Secretary Jasa Marga, M. Agus Setiawan mengatakan, pendapatan dari jalan tol ini disumbang oleh pendapatan tol induk sebesar Rp5,72 triliun atau meningkat 3,7 persen dan pendapatan tol anak perusahaan sebesar Rp913,26 miliar atau meningkat 67,47 persen. 

Pendapatan ini berkontribusi besar terhadap pendapatan usaha di luar konstruksi yang sebesar Rp7,13 triliun pada kuartal III 2018. Angka ini meningkat 5,1 persen dibanding kuartal III tahun lalu. 

Jasa Marga soal Truk Jalan Sendiri di Jalan Tol Kalikangkung Semarang: Sopir Lupa Rem Tangan

"Di tengah masa ekspansi, Jasa Marga dapat menjaga pertumbuhan EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) di kuartal III 2018 yang mencapai Rp4,28 triliun atau tumbuh 7,2 persen dibandingkan periode sama tahun lalu," kata Agus dikutip dalam keterangan tertulis Jasa Marga, Jumat 26 Oktober 2018. 

Lebih lanjut dijelaskan, Jasa Marga juga mencatat margin EBITDA sebesar 60,1 persen atau lebih besar dari triwulan III tahun 2017, yaitu sebesar 58,9 persen. Hal ini menurutnya merupakan pencapaian Jasa Marga untuk tetap menjaga kinerja positif. 

Viral Truk Jalan Sendiri di Jalan Tol Kalikangkung, Sopir Pontang-Panting Mengejar

Di sisi usaha lain, Jasa Marga membukukan pendapatan usaha lain sebesar Rp494,36 miliar. Sementara itu, di tengah mulai beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru, laba bersih Jasa Marga pada kuartal III tahun 2018 juga tetap terjaga, yakni sebesar Rp1,77 triliun. 

"Seluruh capaian tersebut tidak terlepas dari inovasi berkesinambungan, yang dilakukan oleh Jasa Marga, termasuk inovasi dari aspek skema pendanaan," katanya. 

Sejauh ini, lanjut Agus, Jasa Marga telah menerbitkan sebanyak lima alternatif pendanaan sejak tahun 2017. Kelima skema pendanaan itu adalah Sekuritisasi Pendapatan Tol, Project Bond, Komodo Bond, Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT), dan terbaru adalah Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA). 

"Inovasi Jasa Marga dalam pendanaan merupakan bagian dari strategi Jasa Marga untuk memastikan percepatan pembangunan jalan tol," ujarnya. 

Dalam waktu dekat, dijelaskan juga bahwa Jalan Tol Solo-Ngawi Seksi Sragen-Ngawi akan diresmikan. Pada akhir tahun 2018, Jasa Marga juga sudah bersiap mengoperasikan sejumlah jalan tol lainnya yaitu Jalan Tol Batang-Semarang dan Jalan Tol Semarang-Solo Ruas Salatiga-Kartasura.

Hingga kuartal III tahun 2018, panjang jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga adalah 787,5 Km. Jasa Marga menargetkan untuk menambahnya menjadi 984 km jalan hingga akhir tahun ini. 

"Sampai tahun 2019 mendatang, Jasa Marga menargetkan untuk mengelola 1.260 km panjang jalan tol," ujarnya. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya