BUMN Prancis Investasi Listrik Besar-besaran di Indonesia

Direktur Internasional EDF, Marianne Laigneau (kedua dari kiri)
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Perusahaan pelat merah atau BUMN Prancis yang bergerak di sektor kelistrikan, Electricite de France (EDF) siap menggelontorkan investasi besar-besaran untuk pengembangan pembangkit listrik di Indonesia. Perusahaan Prancis ini setidaknya menyiapkan dana hingga miliaran dolar AS untuk rencana investasi pembangkit listrik di Indonesia. 

Tampang Pelaku Perampokan Sadis Turis Perancis di Bukit Sipiso-piso Kabupaten Karo

Direktur Internasional EDF, Marianne Laigneau mengatakan, pihaknya telah meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT PLN pada bulan Maret 2017 untuk kerja sama studi pembangunan pembangkit listrik. Kerja sama studi itu mulai dari integrasi pembangkit energi baru dan terbarukan, off grid, gardu induk, high voltage direct current transmission (HVDC) hingga pembangkit listrik tenaga air (PLTA). 

Sedangkan pada hari ini, pihaknya menandatangani kerja sama dengan anak usaha PLN, Indonesia Power dalam kerja sama pengembangan pembangkit listrik baru. Di antaranya solar photovoltaic atau panel surya, PLTA hingga elektrifikasi di daerah terpencil. 

Melawan Aparat, Perampok Sadis Wisatawan Prancis di Karo Dihadiahi Timas Panas

"Saya mengapresiasi target ambisius Indonesia di mana 23 persen bauran energi terbarukan di 2025," ujar Marianne usai bertemu dengan perwakilan pemerintah Indonesia di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, Kamis 1 November 2018. 

Ia menegaskan, pihaknya selama ini cukup banyak berkecimpung di sektor pembangkit listrik energi baru dan terbarukan mulai dari solar panel hingga penggunaan nuklir sebagai pembangkit listrik. 

Kronologi Tim SAR Gabungan Evakuasi Turis Perancis di Objek Wisata Bukit Sipiso-piso Sumut

Dengan pihak swasta, Ia melanjutkan, pihaknya sudah bekerja sama dengan PT Kencana Energi Lestari. Pada esok hari, akan dilakukan MoU dengan PT Adaro untuk studi pengembangan pembangkit listrik di pulau terpencil. 

"Besok kita akan tanda tangan MoU dengan Adaro, micro hydro, off grid, elektrifikasi di pulau pulau terpencil. Kita juga sudah implementasikan EBT di 22 negara berbeda," katanya. 

Senior Vice President Asia, International Division EDF, Jean-Philippe Buisson mengatakan, setelah satu tahun di Indonesia, memang belum ada realisasi investasi secara langsung karena masih dalam tahap studi. Namun dipastikan investasi akan dilakukan secara besar-besaran tergantung prospek dari proyek yang akan dikerjakan ke depan. 

"Nilai investasi tergantung project, bisa jutaan Dolar sampai miliaran Dolar," ucap Jean. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya