Siemens Berminat Tambah Investasi di Indonesia

Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia, Prakash Chandran.
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Perusahaan asal Jerman, Siemens, berminat menambah jumlah investasi di Indonesia. Selama 20 tahun terakhir, Siemens menggelontorkan investasi di Indonesia sebesar 200 juta euro. 

Investasi Rp 1,6 Triliun, Apple Bakal Bangun Developer Academy di 4 Wilayah RI

Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia, Prakash Chandran, mengatakan bahwa perusahaannya membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan perusahaan lokal, PT Trafoindo Prima Perkasa, dengan nama baru PT Trafoindo Power Indonesia. Investasi yang dikucurkan Siemens dalam JV itu sebesar 10 juta euro atau setara Rp170,5 miliar.

"Kumulasi investasi di Indonesia kita 200 juta euro selama 20 tahun terakhir. Sekarang kita menambah investasi yang kita buat dalam JV di manufacturing, sekitar 10 juta euro (investasinya)," kata Prakash di Jakarta, Jumat, 2 November 2018.

6 Tips Dasar Bermain Cryptocurrency

Dalam perusahaan patungan itu, Siemens memiliki saham minoritas sebesar 49 persen dan Trafoindo sebesar 51 persen. Pabrik perusahaan patungan itu berlokasi di Tangerang, yang pada tahap awal akan membuka 200 lapangan pekerjaan.

Perusahaan itu akan memproduksi dan menjual transformator tenaga berdaya sedang untuk perusahaan utilitas, produsen listrik independen, produsen energi terbarukan dan sektor industri. 

Investasi di Indonesia, Menperin Ingatkan Apple harus Penuhi Aturan TKDN

"Tanggal efektif operasi usaha patungan ini diperkirakan dimulai pada kuartal terakhir tahun 2018," ujarnya. 

Selain itu, Siemens juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan Doosan Heavy Industries untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa unit 9 dan 10.

Siemens bekerja sama dengan Barata untuk pengembangan pabrik gula di Jawa Timur. Sementara di bidang digitalisasi, Siemens bermitra dengan PT Sumber Daya Sewatama khususnya untuk layanan Energi digital (Digital Energy Services).

Prakash menambahkan, perusahaannya siap menambah investasi, bergantung prospek dari bisnis yang ada di Indonesia. Ia juga menawarkan program pelatihan vokasi bagi warga Indonesia. 

"Kita juga tadi diskusi dengan Presiden hari ini. Dan kita berbicara juga untuk meningkatkan sumber daya manusia, untuk skill dan kompetensi," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya