2019-2023, Alibaba Dukung Impor Produk dari Indonesia

Perusahaan raksasa Alibaba.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maryadie

VIVA – Alibaba Group (NYSE: BABA) hari ini, Selasa 6 November 2018 mengumumkan komitmen untuk membantu impor produk senilai USD200 miliar dari lebih dari 120 negara, termasuk dari Indonesia, selama lima tahun mendatang.

Jokowi Akui 90 Persen Bahan Produksi Farmasi Masih Impor

Hal ini merupakan wujud komitmen jangka panjang perusahaan terhadap globalisasi serta dalam rangka mendorong upaya pemenuhan permintaan konsumen Tiongkok yang semakin meningkat terhadap produk-produk internasional yang berkualitas tinggi.
 
“Globalisasi adalah salah satu strategi paling penting Alibaba Group untuk pertumbuhan jangka panjang. Kami membangun infrastruktur masa depan perdagangan untuk mewujudkan ekonomi digital yang mengglobal dimana perdagangan bisa dilakukan di setiap negara di dunia,” ujar Daniel Zhang, CEO Alibaba Group lewat rilis yang diterima VIVA.co.id.

“Dengan menggunakan teknologi inovatif dan ekosistem Alibaba, kami berkomitmen untuk menjadikan perdagangan global lebih inklusif dan untuk memenuhi misi kami ‘memudahkan seluruh masyarakat untuk berbisnis di manapun’ di era digital.”
 
Alibaba Group mengumumkan target impor senilai USD 200 miliar ini di acara Global Import Leadership Summit yang digelar di China International Import Expo pertama di Shanghai. Mulai tahun 2019 hingga 2023, Alibaba akan mendukung impor produk-produk internasional dari perusahaan-perusahaan berbagai skala di negara-negara utama seperti Jerman, Jepang, Australia, Amerika Serikat, Indonesia dan Korea Selatan. Beberapa merek global terkemuka termasuk P&G, Nestlé, JBS, dan Refa, telah menjajagi kemitraan secara holistik dengan seluruh ekosistem Alibaba. Kolaborasi dengan berbagai unit bisnis Alibaba akan memungkinkan merek-merek ini secara efektif menjangkau kaum menengah Tiongkok yang merupakan pendorong pertumbuhan konsumsi di Tiongkok.
 
“Kelas menengah Tiongkok semakin tumbuh. Seiring dengan meningkatnya pendapatan di Tiongkok, konsumen ingin memiliki akses lebih cepat dan lebih beragam terhadap produk-produk berkualitas dari berbagai negara di dunia,” ujar Alvin Liu, General Manager of Tmall Import and Export. “Tmall memiliki posisi unik untuk membantu merek-merek internasional menjangkau pasar Tiongkok yang terus tumbuh, seiring dengan minat konsumen untuk terus meningkatkan gaya hidupnya.”
 
Menurut laporan bersama Deloitte China, the China Chamber of International Commerce, dan AliResearch, pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang pesat di beberapa tahun terakhir ini telah meningkatkan jumlah kaum menengah Tiongkok sehingga mendorong permintaan produk-produk impor berkualitas. Laporan ini mencatat bahwa pangsa pasar e-dagang lintas negara  di Tiongkok telah tumbuh dengan signifikan, dengan proporsi barang impor di penjualan e-dagang tumbuh dari 1,6 persen di tahun 2014 menjadi 10,2 persen di tahun 2017. Laporan ini juga mencatat bahwa antara 2014 dan 2017, jumlah konsumen di Tmall Global, platform Alibaba yang didedikasikan untuk belanja lintas negara, tumbuh sepuluh kali lipat.

Diskriminasi Terhadap Perempuan Dalam Pekerjaan Kian Parah di Tiongkok

Seperti diketahui, Misi Alibaba Group adalah memudahkan seluruh masyarakat untuk melakukan bisnis di mana saja. Perusahaan ini memiliki tujuan untuk mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan sampai 102 tahun. Untuk tahun fiskal yang berakhir di Maret 2018, perusahaan ini dilaporkan memiliki pendapatan US$39,9 miliar.
 

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, saat memberikan keterangan pers di Puncak Perayaan Hari Konsumen Nasional di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu, 24 April 2024 [dok. Kemendag]

Mendag Sebut Revisi Kebijakan Impor Rampung Pekan Ini, Simak Ketentuannya

Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, saat ini revisi Permendag No. 36/2023 terkait Kebijakan dan Peraturan Impor sudah berada dalam tahap h

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024