Jurus Pertamina EP Tingkatkan Produksi Lapangan Migas Tua

Presiden Direktur Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA – Anak usaha PT Pertamina, PT Pertamina EP, saat ini secara mayoritas mengelola lapangan migas tua. Sekitar 90 persen lapangan migas yang dikelola telah berumur lebih dari 40 tahun dari total 300 lapangan migas yang dikelola.

Pakar Sebut Fakta Mengejutkan soal BBM Pertalite

Presiden Direktur Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf mengatakan, perusahaan terus berupaya menjaga agar tidak terjadi penurunan produksi. Pertamina EP memiliki berbagai cara menjaga penurunan produksi lapangan migas tua dan melakukan optimalisasi.

"Lapangan-lapangan tua ini masih produksi. Secara keekonomian masih masuk hitungan kami, ya kita produksikan, karena kita butuh minyak dan gas dari domestik," kata Nanang dalam forum produsen minyak dan gas bertajuk 'Making Money From Mature Fields' di Jakarta, Rabu 7 November 2018.

Ada yang Berubah dari Pertalite di Papan Harga SPBU

Ia melanjutkan, cara yang dilakukan untuk optimalisasi lapangan migas tua adalah memperbaiki fasilitas dan penggunaan teknologi baru. Perseroan juga akan meningkatkan teknologi injeksi dengan berbagai cara seperti penggunaan Electrical Submersible Pump (ESP) hingga Enhanced Oil Recovery (EOR).

Nanang mencontohkan, untuk lapangan Sukowati yang saat ini sudah dikelola 100 persen Pertamina EP ditargetkan akan mampu kembali mencapai produksi 10 ribu barel per hari. Meskipun tidak seperti produksi saat lapangan itu baru ditemukan.

Sean Gelael dan Tim WRT 31 Paling Terdepan, Raih Posisi 1 di Imola

"Rencana EOR di lapangan Sukowati kita sudah studi beberapa tahun terakhir ini, mana yang paling cocok untuk lapangan ini," kata dia.

Dijelaskan Nanang, produksi migas puncak lapangan Sukowati pernah mencapai 40 ribu barel per hari. Dalam beberapa tahun terakhir, produksi migas di lapangan ini sudah terjun bebas ke level enam ribu barel per hari.

"Kita akan starting di 9.000 barel per hari. Harapan kita bagaimana bisa eksekusi program yang kita canangkan ini. Supaya ini bisa terjadi dan puncaknya itu akan bisa mencapai 12 ribu barel per hari," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya