Group Bakrie Beri 3.000 Paket Sekolah ke Anak-anak Palu

PT Kaltim Prima Coal berikan bantuan peralatan sekolah ke anak-anak Palu.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Istimewa

VIVA – PT Kaltim Prima Coal atau KPC sebagai salah satu unit usaha group Bakrie di bawah BUMI Resources, ikut membangkitkan motivasi anak-anak korban gempa Palu melalui kegiatan Psychology Social Support Program (PSP).

Kebut Pembangunan Pasca Gempa-Tsunami di Sulteng, Lebih 5 Ribu Huntap Disiapkan

Kegiatan PSP tersebut bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), yang berlangsung, pada Sabtu 3 November 2018, di camp pengungsian Desa Petobo, Palu Selatan, Sulawesi Tengah.

Tidak hanya melakukan proses PSP, KPC melalui donasi para karyawan memberikan bantuan peralatan sekolah sebanyak 3,000 paket. Paket berisi tas sekolah, buku tulis, buku gambar, peralatan tulis dan menggambar, kotak pensil dan lainnya.

Kaltim Prima Coal Raih Perpanjangan IUPK 10 Tahun

Pada kedatangan pertama ini, tim baru membawa 100 paket dan sisanya akan dikirim secara bertahap ke Palu. Bantuan 3,000 paket peralatan sekolah ini merupakan bantuan gabungan dari karyawan KPC dengan PMI Kutai Timur.

Ketua KPC-PMI Peduli Pendidikan Anak Palu, Felly Lung mengatakan, program kemanusiaan tersebut bertujuan untuk mengembalikan motivasi belajar anak-anak korban gempa Palu.

Bumi Resources Minerals Ubah Susunan Direksi, Berikut Namanya

“Anak-anak ini adalah generasi masa depan bangsa. Kami ingin mereka tetap semangat menempuh pendidikan dalam meraih cita-citanya tanpa terhalang oleh musibah yang dialami,” kata Felly.

Kepala Sekolah SD Islam Al-Akbar Petobo, Mirnawati mengatakan, proses belajar mengajar di Petobo dan wilayah terdampak gempa lainnya masih bersifat darurat. Di daerah Petobo, menurutnya hanya dua tenda tersedia.

“Jadi anak-anak kelas satu, dua dan tiga digabung dalam satu tenda, dan kelas empat sampai kelas enam satu tenda lainnya,” kaya Mirnawati.

Mirnawati menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan karyawan KPC dan PMI. Menurutnya, saat ini yang dibutuhkan siswanya adalah perlengkapan sekolah seperti tas, buku dan peralatan tulis, serta seragam sekolah termasuk sepatu.

Siswa kelas V SDI Al-Akbar Petobo, Ratu Anjani Khairunnisa mengatakan, saat sekolahnya rusak dan kondisi keuangan keluarga tak sanggup membiayai kebutuhan sekolahnya.

"Kondisi sekolahku itu rusak, runtuh, tidak layak ditempati. Saya perlu buku, baju, alat sekolah supaya bisa belajar lagi," kata Anjani.

"Mamaku belum ada uang untuk kebutuhan sekolah. Saya belajar di pengungsian bersama teman-teman saya. Guru-guruku mengajar saya, tapi juga mengajar sekolah-sekolah yang lainnya," kata Anjani.

Sementara itu, Fadil salah seorang siswa di camp pengungsian mengaku senang menerima bantuan peralatan sekolah dari KPC dan PMI Kutai Timur.

Keceriaannya tampak dari wajahnya saat kegiatan PSP dan acara serah terima peralatan sekolah berlangsung. “saya senang karena diberikan tas yang bagus. Saya ingin terus sekolah,” katanya.

Dukungan KPC membangkitkan kembali kehidupan korban gempa Sulawesi Tengah, sudah dilakukan sejak H plus tiga musibah tersebut. KPC mengirimkan 18 orang tim rescue untuk membantu situasi darurat di lokasi bencana.

Pengiriman pertama dilakukan, Senin 1 Oktober 2018, berjumlah delapan orang, terdiri dari dokter dan perawat ke lokasi bencana. Tim ini bergabung dengan tim rescue dari Kementerian ESDM.

Setelah mengirimkan tim rescue, KPC juga mengirimkan bantuan logistik pada, Kamis 4 Oktober 2018 lalu. Bantuan tersebut berupa sembako, lampu emergency, genset, terpal, pakaian dan selimut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya