SKK Migas dan IISIA Teken MoU Penggunaan Besi dan Baja Produksi Lokal

VIVA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meneken nota kesepahaman dengan asosiasi produsen besi dan baja yang tergabung The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) terkait optimalisasi penggunaan produk besi dan baja untuk industri hulu migas.

Menurut Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, kebijakan penggunaan produk dalam negeri, khususnya, produk pipa penyalur migas dan produk besi atau baja lainnya masih terkendala. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pihaknya, untuk mencari terobosan guna meningkatkan efisiensi rantai suplai yang bertujuan menurunkan biaya cost recovery.

Nota Kesepahaman ini mengatur soal mekanisme penetapan harga wajar produksi dalam negeri. 

”Tugasnya adalah menyeimbangkan sisi hukum dan sisi bisnis," kata Amien dalam acara MoU antara SKK Migas dengan The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA), di kantor SKK Migas, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 9 November 2018.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas, Tunggal memastikan, saat ini pihaknya telah banyak melakukan sinergi dengan para pelaku bisnis, khususnya untuk komoditas-komoditas terbesar dalam pengeluaran biaya pada kegiatan usaha hulu migas.

“Dengan adanya kekompakan dari para pengusaha besi dan baja dalam wadah IISIA, kami optimis sinergi yang dilandasi kepercayaan, dan win-win solution ini akan membuat industri migas dan industri besi atau baja di Indonesia dapat maju bersama,” ujar Tunggal.
 

SKK Migas: Komersialisasi Migas Harus Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berkomitmen untuk terus meningkatkan komersialisasi minyak dan gas bumi (migas) di Tanah

VIVA.co.id

29 Maret 2024