Ekonom: BI Akan Tahan Suku Bunga Acuan Bulan Ini

Logo Bank Indonesia.
Sumber :
  • VivaNews/ Nur Farida

VIVA – Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia diperkirakan kembali menahan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate. 

Ekonom Prediksi BI Tahan Suku Bunga Acuan di 6 Persen, Ini Faktornya

Hal itu dipengaruhi potensi kenaikan Fed Fund Rate atau suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat yang baru akan naik Desember 2018.

"Kami perkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuannya 7DRR pada pertemuan RDG 14-15 November ini di 5,75 persen," kata Kepala Riset Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih melalui keterangan tertulisnya, Kamis 15 November 2018.

BI Sebut Perlambatan Ekonomi 2024 Dipengaruhi Negara-negara Eropa dan China

Lana menilai, BI kemungkinan baru akan menaikkan satu kali lagi pada RDG 19-20 Desember mendatang untuk merespons potensi kenaikan suku bunga the Fed pada FOMC 18-19 Desember 2018.

"Bulan November ini the Fed tidak adakan FOMC yang mestinya cukup membantu sentimen stabilnya rupiah," tuturnya.

The Fed Diproyeksi Pangkas Suku Bunga pada Semester II, Apa Dampaknya ke RI?

Menurut dia, kecenderungan-kecenderungan itu lebih disebabkan data inflasi AS yang tercatat 2,5 persen secara tahun ke tahun untuk Oktober, naik dari 2,3 persen yoy pada September. Kenaikan ini terutama karena naiknya harga bahan bakar minyak, sedangkan inflasi inti naik relatif moderat. 

"Kenaikan inflasi ini belum menjadi indikasi ekonomi AS menuju ‘overheating’, namun bisa menjadi indikasi semakin besarnya kemungkinan the Fed naikkan suku bunganya pada FOMC 18-19 Desember mendatang," tuturnya.

Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps). Sehingga, suku bunga BI naik menjadi 6,25 persen.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024