JK Sebut Teori Ekonomi Berubah karena Revolusi Industri 4.0

Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sumber :
  • VIVA/Fajar GM

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, revolusi industri 4.0 juga berpengaruh pada ideologi suatu negara. Terjadi perubahan, apakah itu negara yang awalnya menganut paham demokrasi liberal hingga komunis.

Rektor IPDN Mendorong Kesiapan Hadapi Revolusi Industri

JK mengatakan, yang tak kalah pentingnya dari revolusi industri 4.0 adalah revolusi enterpreneurship. Namun, pemahaman ekonomi saat ini justru juga berubah.

"Banyak teori-teori zaman dulu harus diubah. Kalau sebelumnya apabila orang bicara kapitalis liberal demokrasi cenderung ekonominya terbuka. Tapi hari ini berubah," ujar JK, di Tempo Economic Briefing, di Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis 15 November 2018.  

'Smart Mining' di Industri Pertambangan

Ia mencontohkan, perubahan itu terjadi pada negara adidaya seperti Amerika Serikat yang dikenal kapitalis demokrasi ternyata justru ekonominya sekarang jadi proteksionis. 

Proteksionisme atau perlindungan dilakukan Amerika di bawah Presiden Donald Trump, dengan mengedepankan moto Amerika First. Menurut JK, dilakukan dengan memperkuat dalam negeri, suatu hal yang menurut JK bertolak belakang dengan paham ekonomi liberal yang cenderung terbuka.

Dunia Terus Berubah, Inovasi Tak Bisa Ditawar-tawar

Dengan menerapkan bea masuk tinggi untuk produk-produk dari China, tutur Wapres, ini sebagai bentuk proteksi yang tinggi. Tapi, justru bertolak belakang dengan negara yang menganut paham komunis seperti China.

JK menjelaskan, seharusnya China lah yang menerapkan ekonomi tertutup jika memang negara tersebut menganut komunis. Tapi justru sebaliknya sekarang ini.

"China yang komunis justru ingin ekonomi liberal. Jadi terbalik, yang kapitalis ingin tertutup, yang komunis ingin terbuka," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya