Ada Holding BUMN Perumahan, Akankah Harga Rumah Terjangkau?

Ilustrasi perumahan rakyat.
Sumber :
  • kemenpera.go.id

VIVA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menargetkan holding BUMN Perumahan efektif terbentuk secara hukum pada Desember 2018 bersamaan dengan holding BUMN Infrastruktur. Hal itu akan ditandai dengan penandatanganan akta inbreng atau pengalihan saham setelah Peraturan Pemerintah (PP) terkait holding tersebut diteken Presiden. 

BUMN Indonesia Diminta Garap Proyek Perumahan Rakyat di Namibia

Dengan adanya holding BUMN Perumahan, akankah mampu membantu masyarakat membeli rumah? 

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius K. Ro mengatakan, holding perumahan akan berperan dalam memastikan kebutuhan perumahan secara nasional. Termasuk menyediakan perumahan dengan harga yang terjangkau untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Bangun BUMN Center, Tiga Perusahaan Plat Merah Ikut Digandeng PTPP

"Holding bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia," ujar pria yang kerap disapa Aloy itu di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis 15 November 2018. 

Menurutnya, holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan itu akan membangun lebih banyak perumahan untuk mengatasi defisit rumah bagi masyarakat. Termasuk juga menyediakan jasa dan produk berkualitas tinggi melalui sinergi antar anggota holding.

BTN Salurkan Kredit untuk 370.173 Unit Rumah

Ditemui di tempat yang sama, salah satu anggota tim kerja pembentukan holding BUMN Perumahan, Novel Arsyad mengatakan, pihaknya akan mengupayakan harga rumah yang terjangkau bagi masyarakat. Hal tersebut, ucap dia, sudah merupakan tugas dari BUMN. 

"Kita jelas punya tugas untuk itu. Dengan harga yang ditetapkan nantinya. Kita harus lakukan baik di sisi desain, metode kerja, untuk bisa mencapai harga tadi. Itu akan kita kombinasi," kata Novel yang juga menjabat sebagai Direktur Human Capital & Business Development PT Wijaya Karya Tbk itu. 

Untuk pembangunan rumah susun, dia memisalkan, pihaknya tetap memberikan porsi sebesar 30 persen untuk MBR sesuai dengan aturan yang ada. 

"Sehingga ada subsidi yang harus kita lakukan untuk menutupi itu. Tapi secara keseluruhan bisnis, tetap kita harus menjaga laba, arus kas. Ini bukan tak mungkin, soalnya ada kekuatan dari holding," jelasnya. 

Meski begitu, Ia mengaku masih mengevaluasi kategori harga rumah yang terjangkau bagi masyarakat. Ia belum bisa memastikan berapa kisaran harga rumah yang 'terjangkau' tersebut. 

"Kalau persisnya nanti kita akan evaluasi lagi. Saya gak bisa ngomong sekarang, yang jelas nanti harganya terjangkau. Kita akan ikut aturan yang ada di pemerintah," ucapnya. 

Holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan ini diketahui akan berisikan tujuh perusahaan dengan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) sebagai lead holding. Perumnas akan didukung oleh anggota holding yang terdiri dari PT Wijaya Karya Tbk, PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Virama Karya, PT Amarta Karya, PT Indah Karya dan PT Bina Karya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya