BEI Incar Sosro dan Kapal Api Melantai di Bursa Saham

Papan Indeks Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA – Saat ini, Bursa Efek Indonesia melalui program IDX Inkubatornya, tengah menyasar perusahaan rintisan bervaluasi kecil hingga menengah atau startup, agar bisa ikut melantai di bursa.

BEI Setujui Bentoel Hengkang dari Pasar Modal Indonesia

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menjelaskan, para pelaku usaha menengah dan kecil itu, saat ini tengah dimasukkan ke dalam IDX Inkubator, sebelum mereka bisa memenuhi sejumlah persyaratan yang sudah dipermudah BEI untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

"Kita sedang menggarap untuk usaha kecil menengah di mana persyaratannya jauh lebih ringan dari papan utama," kata Inarno dalam acara Media Gathering Pasar Modal 2018, di kawasan Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat 16 November 2018.

Buka Perdagangan BEI, Ma'ruf Amin: Ekonomi 2024 Masih Menunjukkan Tanda-tanda Optimisme

Saat ditanya soal target perusahaan IPO pada 2019, khususnya di tengah kondisi pemilu presiden, Inarno pun memastikan bahwa target BEI tetap sama seperti tahun ini, yakni sebanyak 35 emiten.

"Sebetulnya target kita tahun ini 35 perusahaan juga. Alhamdulillah sekarang sudah mencapai 54 perusahaan, dan di pipeline juga masih ada. Tahun depan target juga tetap 35 perusahaan. Walaupun ada pilpres, kita tetap optimis. Tapi harapannya agar bisa di atas (jumlah) itu juga," ujarnya.

Holding BUMN Jasa Survei Dukung Bursa Karbon di Indonesia, Ini Perannya

Pada kesempatan yang sama, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo mengatakan, BEI juga menyasar sejumlah perusahaan besar seperti misalnya Sosro, Kapal Api, dan yang lainnya, agar mereka bisa melantai di bursa.

Meskipun, selain melalui IPO di bursa, perusahaan-perusahaan besar semacam itu tentunya juga bisa mendapatkan suntikan modal dari sumber pendanaan lain. Karena, mereka pastinya juga sudah menjadi incaran perbankan.

"Tentunya kita ingin nama-nama (perusahaan besar) itu melenggang di bursa dengan free float yang signifikan. Walaupun, sebenarnya mereka itu tidak hanya dikejar-kejar oleh pihak bursa saja, tapi juga oleh investment banking. Jadi tidak terlalu khawatir lah soal mereka akan IPO," ujarnya.

Saat ini, BEI memiliki dua penggolongan bagi perusahaan untuk IPO. Pertama adalah jalur papan pengembangan, dengan syarat hingga aset berwujud bersih minimal Rp5 miliar dan harus menawarkan minimal 150 juta saham.

Kedua, yakni perusahaan terbuka yang masuk papan utama, jika masa operasional pada bisnis utama minimal tiga tahun, membukukan laba usaha pada satu tahun terakhir, menyampaikan audit laporan keuangan tiga tahun sebelumnya, hingga memiliki aset berwujud bersih minimal Rp100 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya