- VIVA/Sherly
VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memaparkan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo selama empat tahun terakhir ketika dia menghadiri penutupan Diklat Pemberdayaan Masyarakat di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI), Curug, Tangerang, Banten, pada Minggu, 18 November 2018.
Ia menjelaskan sejumlah pencapaian terutama pada bidang transportasi yang, menurutnya, sukses memudahkan masyarakat. "Ini dilakukan untuk sosialisasi saja terkait hasil kinerja Pak Jokowi agar masyarakat tahu apa hasil dari kerja selama empat tahun ini, terutama transportasi.”
Menurutnya, caranya bukanlah kampanye hal yang berkaitan dengan pemilu melainkan sosialisasi-sosialisasi. Itu penting supaya masyarakat memahami kinerja pemerintah.
“Karena kalau enggak tahu apa yang dilakukan oleh Pemerintah maka akan sia-sia. Coba, tentang kereta api, agar makin hari banyak yang gunakan kereta, kita harus sosialisasi, supaya banyak pengguna dan memeratakan info," ujarnya.
Pengangguran dan kemiskinan
Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Kementerian Perhubungan adalah salah satu upaya mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Sumber daya manusia yang terampil sangat penting bagi bangsa dan negara.
Melalui program Diklat Pemberdayaan Masyarakat, yang merupakan Program Strategis Nasional dari Perintah Presiden, juga bertujuan mampu meningkatkan keterampilan yang percaya diri.
"Pak Presiden (Joko Widodo) memang menugaskan kami, bahwa tahun depan merupakan tahun sumber daya manusia. Saya berkeliling di kampus-kampus ini (STPI) untuk meneguhkan lagi bahwa sekolah transportasi ini harus berbuat semaksimal mungkin, baik dari segi kualitas tetapi juga dari kuantitas," katanya.
Program itu diperuntukkan bagi 100 ribu orang secara nasional. Terdapat 4.050 orang di wilayah Curug yang dibina dan dibekali kemampuan supaya dapat bekerja. Program itu pun digelar di 23 sekolah penerbangan seperti Jakarta, Aceh, Papua, Palembang, Surabaya, Makassar, dan Padang.
"Ini akan meningkatkan kemampuan mereka dan menurunkan kemiskinan. Saya harus memotivasi mereka, tidak saja yang berkaitan dengan mereka lakukan sebagai profesi tapi, nilai kebangsaan. Kita harus menghibur mereka, memberi semangat mereka menjadi orang-orang baik yang bisa dicontoh oleh masyarakat luas," ujarnya.