Dolar AS Stagnan di Pasar Valas, Rupiah Menguat Lagi

Nilai tukar Rupiah
Sumber :
  • ANTARA/Zabur Karuru

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini masih memperlihatkan penguatan. Berdasarkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp14.586 pada penutupan perdagangan Senin 19 November 2018.

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Angka ini memperlihatkan penguatan 8 poin dari level sebelumnya yakni Rp14.594 pada perdagangan Jumat 16 November 2018.

Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia atau AAEI, Reza Priyambada mengatakan, lanjutan penguatan rupiah ini sebagai upaya memanfaat kondisi dolar AS yang cenderung stagnan pada perdagangan valas.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Di sisi lain, pengaruh global karena Wakil Gubernur The Fed, Richard Clarida menilai, perekonomian global mengalami perlambatan. Hal ini karena su dalam Eropa dan Tiongkok. Imbasnya ekonomi AS pun ikut terkena.

"Pelaku pasar menilai ekonomi AS kemungkinan belum akan bertumbuh signifikan sehingga inflasi pun tidak akan melonjak dan pada akhirnya suku bunga The Fed dianggap belum akan dinaikan," kata Reza dalam keterangan tertulisnya, Rabu,  21 November 2018.

Rupiah Mulai Perkasa Seiring Meredanya Konflik Israel-Iran

Reza berpendapat, adanya penilaian tersebut membuat dolar AS cenderung bergerak turun. Dari dalam negeri, masih adanya imbas sentimen positif membuat rupiah mampu untuk kembali melanjutkan pergerakan positifnya.

"Prediksinya diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.595-14.580. Laju rupiah yang melanjutkan tren kenaikannya kembali membuka peluang untuk dapat kembali melanjutkan kenaikan itu seiring masih adanya sejumlah sentimen positif," jelas Reza.

Sentimen positif dalam negeri antara lain seperti kenaikan suku bunga acuan BI dan rilis paket kebijakan ekonomi," kata Reza.

Diharapkan sentimen dari dalam negeri masih bertahan positif untuk mendukung keberlanjutan kenaikan rupiah. Meski demikian, juga perlu diperhatikan rendahnya posisi dolar AS juga dapat dimanfaatkan spekulan untuk masuk.

"Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat Rupiah kembali melemah," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya