Untung Rugi Jadi Nasabah Asuransi Terorisme dan Sabotase

Ilustrasi mengelola keuangan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Ada bermacam-macam produk asuransi, mulai dari asuransi jiwa, kesehatan, pendidikan, perjalanan, kendaraan bermotor, hingga asuransi terorisme dan sabotase. Namun, untuk yang terakhir memang terdengar cukup asing.

OJK Cabut Izin Usaha Asuransi WanaArtha Life

Ya, tak seperti asuransi pada umumnya, asuransi terorisme dan sabotase memang masih cukup awam di telinga. Wajar saja, sebab jenis asuransi ini memang baru dicetuskan pasca kerusuhan 1998 di Indonesia.

Tentu bukan hal yang tidak diketahui bagaimana dampak dari peristiwa 20 tahun silam. Tak sedikit masyarakat yang dirugikan, baik secara materi maupun mental atas kejadian tersebut.

OJK: Pertumbuhan Industri Asuransi 2023 Perlu Didukung Relaksasi

Nah, apa sebenarnya pentingnya memiliki asuransi terorisme dan sabotase ini, juga keuntungan dan kekurangannya? Sebelum itu, mari mengenal apa itu asuransi terorisme dan sabotase seperti dikutip dari Cermati.com.

Apa itu asuransi terorisme?

Industri Asuransi Optimistis Resesi Global 2023 Bakal Ciptakan Peluang Jangka Panjang

Pengertian terorisme itu sendiri adalah suatu tindakan tanpa batas yang berkaitan dengan pemangkasan, kekerasan, ataupun ancaman yang dilakukan oleh satu orang atau sekelompok orang yang bertujuan untuk memporak-porandakan ketenteraman di masyarakat.

Jumlah tanggungan dari tindak terorisme ini berbeda-beda di setiap perusahaan asuransi. Pengajuan klaim dilakukan dengan cara memaparkan bukti kejadian secara jelas yang terjadi di luar kendali polis yang bersangkutan. 

Apa itu asuransi sabotase?

Sabotase adalah suatu tindakan yang merusak harta benda seseorang oleh satu orang atau sekelompok orang dengan tujuan untuk memperkaya diri sendiri maupun organisasi kelompoknya. Tindak sabotase menimbulkan rasa takut secara mendalam kepada publik yang mendengar, melihat, dan menjadi korban dari sabotase itu sendiri. 

Lalu, apa pentingnya memiliki asuransi terorisme dan sabotase ini?

Berikut keuntungan memiliki asuransi tersebut mengingat tidak pernah ada yang tahu keadaan tak terduga di masa mendatang.

1. Memberi ganti rugi atas properti yang rusak

Perusahaan asuransi memberi tanggungan atas kerusakan properti seperti rumah, apartemen, tempat usaha, dan tempat ibadah ketika serangan teror dan sabotase menimpa wilayah tertentu. Biaya tanggungan diberikan kepada polis yang namanya terdaftar pada perusahaan asuransi yang bersangkutan.

Tidak hanya rumah, tapi asuransi juga menanggung seluruh harta benda yang terdapat di dalam rumah. Asuransi terorisme dan sabotase ini dibeli secara terpisah dari asuransi properti pada umumnya.

2. Jaminan kerugian atas berhentinya operasional perusahaan

Seiring berjalannya waktu, produk asuransi terorisme dan sabotase hadir dengan tanggungan risiko yang lebih luas. Tidak hanya bermanfaat untuk melindungi properti yang rusak akibat terorisme dan sabotase saja, tapi juga berlaku saat operasi perusahaan terpaksa berhenti karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung.

Misalnya, apabila sebuah hotel berhenti beroperasi karena kasus terorisme, maka pihak asuransi harus memberi sejumlah uang terkait kerugian yang dialami oleh pengelola hotel.

3. Menjamin keamanan properti dalam proses konstruksi

Apabila rumah rusak akibat serangan terorisme saat konstruksi masih berlangsung, perusahaan asuransi juga akan memberi jaminan berupa biaya ganti rugi kepada polis. Jumlah biaya ganti rugi yang diterima polis dihitung dari kondisi terakhir sebelum bangunan rusak, bukan dari nilai bangunan yang akan jadi.

Lalu, apa kekurangan dari asuransi terorisme dan sabotase, di antaranya adalah:

1. Tidak menjamin seluruh risiko yang dialami polis

Kerusakan yang diakibatkan oleh perbuatan jahat, aksi huru-hara, pencurian, perampokan, hipnotis dan kejahatan lain yang tergolong dalam kejahatan level rendah bukan menjadi tanggungan perusahaan asuransi terorisme dan sabotase ini. 

Apabila suatu hari rumah Anda rusak akibat perkelahian pemuda setempat, hal ini menjadi tanggung jawab pribadi, bukan tanggung jawab perusahaan asuransi lagi. Sebab ruang lingkupnya masih relatif kecil dan bukan tergolong aksi terorisme dan sabotase.

2. Premi yang dibayarkan lebih mahal

Asuransi properti tidak dilengkapi dengan asuransi terorisme dan sabotase. Maka dari itu Anda perlu membayar premi yang lebih mahal untuk menikmati manfaat dari kedua asuransi tersebut.

3. Jumlah polis asuransi masih sedikit

Tingkat ketertarikan masyarakat pada asuransi terorisme dan sabotase masih sangat kecil jika dibandingkan dengan produk asuransi yang lain. Maka dari itu total biaya pertanggungjawaban juga masih kecil. Di Indonesia sendiri, biaya pertanggungjawaban masih kurang dari Rp6 miliar per tahun.

Asuransi terorisme dan sabotase juga penting

Meskipun aksi terorisme dan sabotase ini terbilang jarang terjadi, tapi setidaknya kita perlu mengantisipasinya dengan memiliki kedua asuransi tersebut untuk melindungi seluruh properti yang dimiliki. Apalagi di era modern seperti sekarang, di mana tingkat terorisme dan sabotase cukup rawan. Jadi, persiapkan daripada menyesal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya