Bulog Jual Beras Medium Murah di Perdesaan Jawa Tengah

Beras medium murah produksi Bulog dijual di perdesaan Jawa Tengah.
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik atau Bulog memastikan ketersediaan serta stabilisasi beras medium murah hingga ke level masyarakat bawah. Kebijakan itu dengan menjual langsung beras medium murah di tingkat desa bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Kebutuhan Beras SPHP se-Kalbar Hampir 200 Ton per Hari

Kerja sama melalui penandatanganan Kesepakatan Bersama Perum Bulog dengan Pemprov Jateng dan ditandatangani Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Kota Semarang, Kamis, 22 November 2018. 

Budi Waseso menyampaikan, Jawa Tengah dipilih sebagai wilayah uji coba penjualan beras medium murah karena provinsi itu menjadi percontohan pengendalian pangan nasional. Upaya penyediaan beras medium di masyarakat bawah dimaksudkan untuk pengendalian inflasi dan menjaga ketersediaan pangan di suatu wilayah.

Bantuan Pangan Beras Diklaim Berhasil Tekan Inflasi di 2023, Bulog Beberkan Datanya

"Saya sangat mengapresiasi Pemprov Jateng atas dilaksanakannya nota kesepahaman ini. Harapannya langsung ditindaklanjuti dalam kegiatan yang lebih rinci," kata Budi.

Dia menyebut upaya distribusi beras medium ke level paling bawah juga untuk mendukung pemerintah dalam upaya kedaulatan pangan. Apalagi, selama ini beras medium selalu jadi masalah yang pelik. Masyarakat level bawah kerap mendapatkan beras medium dengan harga cukup mahal.

Bulog Siap Impor 1 Juta Ton Beras pada 2024, Antisipasi Krisis Pangan

"Masalah beras medium selalu jadi problem. Utamanya mekanisme jangkauan Bulog. Sampai hari ini kendalanya jaringannya selalu panjang, dan ini yang dimanfaatkan oknum atau pedagang tertentu untuk mendapatkan keuntungan," ujarnya.

Dampaknya, masyarakat di perdesaan merasakan langsung mahalnya beras medium. Sementara itu, tujuan pemerintah menghadirkan beras dengan harga murah tak tercapai secara maksimal.

"Maka dengan kerja sama dengan Pak Gubernur ini adalah untuk memutus mata rantai dan mendistribusikan beras medium ini secara tepat sasaran hingga RT/RW," katanya.

Distribusi beras medium ini akan langsung menyasar desa-desa. Pemprov Jateng akan mengawal kebijakan ini dengan menjual beras medium seharga Rp8.000-an per kilogram. "Harapannya setelah Jateng, kegiatan ini bisa menular ke provinsi lain di Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengungkapkan, akan langsung menggeber penjualan beras murah ke desa-desa. Menurutnya, kepala desa akan langsung bertanggung jawab menjual beras itu di wilayahnya. 

"Kepada kepala desa, sampaikan kepada masyarakat, ini beras medium regane (harganya) murah. Maka yang kita capai, distribusi langsung dan harga tercapai murah," ujarnya.

Ia berharap, langkah Bulog dengan menguji coba menjual beras medium murah di wilayah akan berjalan dengan baik. Terlebih nantinya program itu akan dilakukan di seluruh Indonesia. Dia mewanti-wanti jangan ada yang nakal atau menyelewengkannya, karena beras itu untuk rakyat dengan tingkat perekonomian menengah ke bawah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya