- Eduward Ambarita/VIVA.co.id
VIVA – Presiden Jokowi terus mengingatkan seluruh pemangku kepentingan untuk menyiapkan diri guna memasuki era revolusi industri 4.0. Salah satu tandanya, adalah terus bermunculannya usaha rintisan atau startup.
Dia mengatakan, kemunculan startup digital tersebut sejatinya membuka peluang besar bagi siapa pun untuk berkembang. Sebab, ceruk bisnis model ini masih lebar saat ini.
Hal itu ditegaskan Jokowi saat menghadiri acara BTN Digital Startup 2018 di Gedung Balai Kartini, Jakarta. Acara tersebut mayoritas dihadiri para pelaku startup dari generasi milenial.
"Kita tahu dunia saat ini sedang mencari norma yang baru. Siapa yang bisa merespons secara cepat perubahan-perubahan yang ada, saudara-saudara semua yang ada di hadapan saya. Saat ini dalam situasi distrupsi, menurut saya justru membuka peluang bagi hal baru di digital ekonomi," kata Jokowi, Jumat 7 Desember 2018.
Menurut Jokowi, bisnis startup tidak melulu dikuasai perusahaan mapan. Dalam pengamatannya, begitu banyak usaha kecil dan menegah merasakan dampak atas perubahan sistem ekonomi berbasis teknologi ini. Banyak contoh startup di Indonesia yang didirikan oleh anak bangsa justru menguasai pasar, bahkan hingga ke dunia internasional.
"Saya kira kalau penguasaan teknologi anak-anak muda kita tidak kalah, orientasinya adalah sociopreneur, memecahkan masalah-masalah yang ada di masyarakat, mencarikan solusi-solusi yang ada di masyarakat," ujarnya menambahkan.
Jokowi juga memaparkan data yang diterima, terkait pertumbuhan ekonomi digital yang tiap tahu berkembang cukup siginifikan. Jenis usaha yang masih berbasis konvesional atau offline pun diminta berkolaborasi dengan ekonomi digital.
"Ini pekerjaan saudara-saudara, jadi ekosistem online harus sambung dengan ekosistem offline disambung. Jadi saudara-saudara akan mendapatkan pahala besar, karena selain untungnya besar juga karena meningkatkan taraf hidup usaha rumah tangga," kata dia. (mus)
