Investasi Rp3 Triliun dari China, Ridwan Kamil: Jangan Sentimen

Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Dubes China untuk RI Xiao Qian
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengimbau semua pihak jangan tertutup dalam keikutsertaan asing dalam program pembangunan. Salah satunya yaitu dengan rencana pembangunan Disneyland di Cikarang dengan modal investasi dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) senilai Rp3 triliun.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

“Intinya Dubes Tiongkok menyampaikan minat untuk berinvestasi di Jawa Barat sebagai provinsi terbesar. Tentu saya tangan terbuka dan media juga kita harus lawan xenophobia ya, seolah-olah kalau ada asing itu (negatif), tolong dihindari,” ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat, 7 Desember 2018.

Menurutnya, kerja sama dengan negara lain selama itu ditujukan untuk kepentingan masyarakat memang perlu dilakukan. 

Lalui Seleksi Ketat, 63 Reksa Dana Sabet Penghargaan Best Mutual Fund Awards 2024

“Kita ini hidup bertetangga, perlu relasi dengan negara (luar) jangan ada sentimen-sentimen yang tidak perlu selama untuk kesejahteraan rakyat Jawa Barat. Selama caranya baik, enggak usah mengkotak-kotakan,” katanya.

Lebih lanjut Ridwan Kamil menilai, pembangunan kawasan wisata di tengah lokasi industri bukan hal yang tidak diperbolehkan. Pemerintah Provinsi mempersiapkan lahan seluas 1,000 hektare untuk kawasan Disneyland.

Perprindo Protes Permenperin Baru soal Impor Elektronik Picu Ketidakpastian Hukum, Ini Penjelasannya

“Disebut kawasan itu kan multifungsi dominasinya industri, bukan berarti tidak ada sekolah bukan berarti tidak boleh ada rumah, bukan berarti tidak boleh ada mal dan rekreasi hanya persentasenya secukupnya,” tuturnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan kawasan Disneyland di Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi dengan nilai investasi Rp3 triliun dari China.

Menurutnya, rencana Tiongkok ini disambut positif oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena sebagai upaya optimalisasi pembangunan provinsi pariwisata. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya