Kontrak EPC Diteken, Kilang Balikpapan Bakal Produksi BBM Euro 5

Perss Conference Pengembangan Kilang Balikpapan
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Pengembangan kilang Balikpapan atau Refinery Development Master Plan atau RDMP Balikpapan telah memasuki babak baru. PT Pertamina menandatangani kontrak pelaksanaan rancangan konstruksi atau Engineering, Procurement, and Contruction untuk pengembangan kilang tersebut.

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024, Konsumsi Pertamax Series Naik 9 Persen

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang mengatakan, pembangunan RDMP Balikpapan ini, nantinya akan selesai secara final pada 2023, sesuai kesepakatan kontrak. Sehingga pada tahun tersebut, kilang ini bisa menghasilkan Bahan Bakar Minyak (BBM) standar euro 5.

"Kita sudah sepakat durasi pembangunan kilang 53 bulan sejak tanggal efektif, 53 bulan ini sampai dengan mechanical completion," kata Ignatius di kantor pusat Pertamina, Senin 10 Desember 2018.

Motoris Pertamina Sudah Layani 37 Panggilan Kendaraan Pemudik Habis BBM di Tol

Kemudian, ia mengatakan, pembangunan akan dilanjutkan dengan proses commisioning, sehingga final operasi ditargetkan terjadi pada Agustus 2023. Pembangunan kilang ini dilakukan oleh Joint Operation empat perusahaan dalam dan luar negeri, yakni SK Engineering & Construction Co. Ltd., Hyundai Engineering Co. Ltd., PT Rekayasa Industri dan PT PP Tbk. Mereka ditunjuk melalui proses lelang.

"Dua internasional dan dua domestik, ini kombinasi yang baik, membangun kapabilitas perusahaan yang mampu membangun kilang," katanya.

Harga Minyak Dunia Naik Buntut Konflik Israel-Iran, Pertamina Pastikan Harga BBM Tak Naik

Kontrak pembangunan RDMP Balikpapan ini akan menelan investasi Pertamina sekitar US$4 miliar atau mencapai Rp57,8 triliun. "Ini untuk menjamin semua peralatan yang terjamin dengan baik dan memenuhi spesifikasi yang ditargetkan, menghasilkan produk dengan spec euro 5," kata dia.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengakui, pembangunan kilang ini sedikit terlambat dari target yang ditetapkan sebelumnya. "Better late than never. Memang, kita akui pembangunan kilang ini alami keterlambatan, setelah ini semuanya Insya Allah akan kita percepat," kata Nicke

Kapasitas kilang Balikpapan ini, nantinya akan bertambah menjadi 360 ribu barel per hari. Diyakini, kilang ini akan mampu mengurangi impor solar hingga 17 persen, karena produksi solar meningkat 23 persen atau 30 ribu barel per hari melalui kilang ini. Selain itu, RDMP Kilang Balikpapan juga disebut akan menghasilkan produk baru propilen sebesar 230 ribu ton per tahun.

“RDMP Kilang Balikpapan akan difokuskan untuk meningkatkan produksi BBM berkualitas dan ramah lingkungan sesuai dengan standar Euro 5,” tambah VP Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya