Kadin Ungkap Tantangan UKM Masuki Era Revolusi Industri 4.0

Rosan Roeslani.
Sumber :
  • M Yudha Prastya.

VIVA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani mengungkapkan, para pengusaha sedang berjuang keras saat ini untuk mengitegrasikan bisnisnya mempersiapkan revolusi industri 4.0.

Begini Caranya Bantu UKM Naik Level

Dalam prosesnya, banyak perusahaan besar saat ini masih kesulitan mengimplementasikan. Karena itu, upaya untuk mengenalkan, sekaligus meningkatkan level para usaha kecil menengah untuk beradaptasi di era industri 4.0 tetap memiliki tantangan yang berat. 

"Kami tahu ini tidak gampang, karena membutuhkan kerja sama secara menyeluruh dari dunia usaha, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. Sehingga, kita bisa naik kelas dan bisa memanfaatkan secara masif dan besar dengan adanya industri 4.0 ini," kata Rosan di acara 'Kadin and The World Economic Forum Workshop' di Jakarta, Senin 10 Desember 2018.

Menko Airlangga Wacanakan Insentif untuk Produk Seni Wayang

Rosan membeberkan, usaha kecil menengah di Tanah Air yang saat ini sudah melibatkan kurang lebih 59 juta orang. Dengan potensi yang besar itu, upaya perkembangannya harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah.

Sehingga, perubahan teknologi yang begitu cepat, tidak hanya membawa aspek positif. Tetapi, juga harus diantisipasi sejak awal agar tidak mengganggu perkembangan yang sedang digenjot.

Dorong Ekspor, LPEI Bawa Peserta Program Rintisan ke Perhelatan G20

"Terutama, dalam hal penyerapan tenaga kerja ke depannya," tambahnya. 

Apalagi, menurutnya,  selain masih susah beradaptasi teknologi, Rosan pun menjelaskan, usaha kecil dan menengah (UKM) juga masih memiliki masalah ke akses finansial dan akses terhadap pasar.

"Kan, sebenarnya dengan adanya teknologi ini, dengan adanya marketplace ini, bisa membantu dengan sangat signifikan. Akses financing dengan adanya fintech, ini juga bisa membantu," tambahnya. 

"Jadi, sebenarnya kita melihat bahwa dengan adanya perubahan atau kemajuan teknologi secara cepat, justru kita harus memanfaatkan momentum ini," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya