Menkeu Sri Senang Kandidat Capres-Cawapres RI Inginkan APBN Sehat

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno mengatakan, jika terpilih, dia akan tetap melanjutkan proyek infrastruktur yang ada tanpa harus berutang atau dengan utang seminimal mungkin. Hal ini dilakukan agar utang itu tak membebani kas negara. 

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, pun angkat bicara terkait wacana tersebut. Ia mengakui bahwa utang itu selalu menjadi perhatian publik. Untuk itu, Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, kata dia, juga ingin agar perekonomian dan keuangan negara sehat dengan berupaya membuat utang semakin kecil.   

"Saya sangat menghargai sekali Presiden Jokowi memiliki komitmen itu, makanya defisit kita itu sekarang makin diturunkan, primary balance kita sudah nol. Kalau Pak Prabowo sebagai kontestan juga memiliki komitmen seperti itu, berarti juga akan meningkatkan confidence terhadap ekonomi Indonesia," kata Sri di kantornya, Jakarta, Senin 10 Desember 2018. 

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Dengan demikian, Sri menilai seluruh kandidat calon presiden tahun 2019 adalah orang-orang yang menginginkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sehat. Hal tersebut pun diapresiasinya. 

"Berarti Indonesia memiliki kandidat-kandidat presiden yang semuanya menginginkan APBN-nya sehat dan sustainable," tuturnya. 

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Ia menjelaskan, sudah banyak pembangunan infrastruktur yang dilakukan melalui berbagai mekanisme pendanaan. Mulai dari murni APBN, kombinasi APBN dan APBD, Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik, dan Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). 

"Bahkan, Bappenas punya PINA (Pembiayaan Investasi Non Anggaran). Jadi itu semua adalah mekanisme yang dikatakan menggunakan ekuitas, maka itu tidak melalui utang," katanya. 

Selain itu, sumber pendanaan lain menurut Sri adalah sekuritisasi aset. Jika ada aset infrastruktur yang sudah terbangun, BUMN atau pemerintah bisa menghasilkan dana dari aset tersebut. 

"Sekarang sudah dilakukan bersama-sama dengan OJK. Sehingga BUMN-BUMN ataupun nanti juga pemerintah daerah kalau mereka memiliki infrastruktur yang bagus, ya bisa saja dibawa ke pasar modal," katanya. (art) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya