Tak Ada Akses Bank? Tenang, Kemenkeu Siapkan Kredit Ultra Mikro Rp3 T

Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu Marwanto Harjowiryono.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – Kementerian Keuangan mencatat telah menyalurkan pembiayaan ultra mikro kepada 608 ribu pengusaha mikro di seluruh Indonesia. Pembiayaan yang bersumber dari APBN ini diberikan khusus kepada mereka yang tidak memiliki akses kepada perbankan. 

Ekonomi UMKM Pasca Pandemi Covid-19

Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu, Marwanto Harjowiryono menjabarkan, alokasi APBN untuk pembiayaan ultra mikro ini terus naik dari tahun ke tahun. Pada 2017 dialokasikan sebesar Rp1,5 triliun, 2018 naik menjadi Rp2,5 triliun dan tahun depan dianggarkan Rp3 triliun. 

"Yang kami sebut sebagai usaha ultra mikro adalah pengusaha kecil yang usahanya sangat mikro dan tidak punya akses kepada perbankan," kata Marwanto di Gedung Dhanapala, Kemenkeu, Jakarta, Selasa 11 Desember 2018. 

Pelaku UMKM Beri Hadiah Kalung untuk Istri Sandiaga Nur Asia

Ia menjelaskan, kredit ultra mikro ini dibatasi pinjamannya maksimal Rp10 juta yang diharapkan bisa membantu seluruh usaha masyarakat kecil di tanah air. Disebutkan, total kredit ultra mikro 2018 yang akan disalurkan hingga akhir tahun ini diperkirakan akan mencapai Rp1,8 triliun dari total alokasi sebesar Rp2,5 triliun.

"Nanti tentunya akan disambung dengan program di 2019, itu (anggarannya) sebesar Rp3 triliun," katanya. 

DBS Indonesia Gandeng CARInih Bangun Ekosisten Digital UMKM

Penyaluran pembiayaan ultra mikro ini dikerjasamakan dengan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), seperti PT Pegadaian, PT Bahana, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Sehingga, dengan adanya kredit ultra mikro ini, masyarakat yang membutuhkan dana untuk berusaha tak perlu datang ke perbankan untuk bisa memperoleh kredit. 

"Bedanya dengan KUR (Kredit Usaha Rakyat) kalau ultra mikro ini dananya betul-betul dari APBN. Kalau KUR dibiayai dari dana perbankan kemudian pemerintah memberikan subsidi sehingga dana yang diterima itu tingkat bunganya relatif lebih rendah," katanya. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya