Dapat Penghargaan Best Overall, BTN Janji Bakal Lebih Transparan

Gedung Bank Tabungan Negara (BTN)
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA – PT  Bank Tabungan Negara Tbk, atau BTN meraih penghargaan Best Overall untuk kategori perusahaan berkapitalisasi besar atau bigcap, dari Indonesian Institute for Corporate Directorship/IICD pada ajang CG Conference & Award yang ke-10 2018.

Ekspansi Bisnis di Parepare, BTN Targetkan Salurkan KPR Baru Rp48 M

Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan, penghargaan ini membuktikan perseroan terus berupaya melakukan transparansi pada setiap aktivitasnya. 

“Ini akan memacu BTN, untuk terus bekerja keras dan menjadi perusahaan terbuka yang paling transparan,” kata Maryono dikutip dari keterangan resminya, Selasa 11 Desember 2018. 

Gara-gara Hal Ini, Nasabah Loyal BTN Meningkat 222 Persen

Sementara itu, Direktur Eksekutif IICD, Vita Diani Satiadhi mengungkapkan, tema perhelatan tahun ini adalah 'Bringing about Changes: Opportunities and Challenges for Directors'. 

Menurut Vita, tahun ini sama seperti tahun 2009 di Bali, di mana Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani menjadi pembicara pada acara tersebut. 

BTN Targetkan Kredit pada 2022 Tumbuh hingga 11 Persen

Seperti tahun lalu, pada tahun ini IICD melakukan penilaian terhadap 200 emiten dengan market kapitalisasi terbesar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Emiten-emiten tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 100 emiten dengan market kapitalisasi terbesar (bigcap) dan 100 emiten dengan market kapitalisasi menengah (midcap), yang didukung oleh 10 asesor dan empat reviewer

Instrumen yang dipergunakan untuk menilai 200 emiten tersebut adalah CG Scorecard dari OECD Principle. Yang meliputi hak-hak pemegang saham, perlakuan yang setara terhadap pemegang saham, peran pemangku kepentingan, pengungkapan dan transparansi, serta tanggung jawab dewan.

“IICD telah melakukan penilaian CG terhadap ratusan emiten sejak tahun 2005, dengan metode CG Scorecard OECD, yang merupakan prinsip CG berstandar internasional, yang sudah diimplementasi di Negara-negara ASEAN termasuk Indonesia,” papar Vita.

Dalam penilaian, lanjut dia, IICD mempertimbangkan juga kasus korupsi yang melibatkan emiten. Ke depannya, IICD akan mempertimbangkan memasukan komponen anti korupsi dan kinerja keuangan sebagai faktor penentu dalam penilaian kinerja CG emiten. 

Dalam acara tersebut, IICD mengumumkan Top 50 emiten BigCap dan MidCap dengan praktek CG Terbaik tahun 2017 dan di antara Top 50 tersebut terdapat 24 emiten BigCap, serta 23 emiten MidCap terbaik yang menerima penghargaan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya