Jokowi Kesal Dianggap Cuma Bangun Infrastruktur Empat Tahun Terakhir

Presiden Joko Widodo (kiri) memberikan foto kepada penerima kartu Program Keluarga Harapan (PKH) saat sosialisasi di Gelanggang Remaja Jakarta Timur, Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Presiden Joko Widodo memprotes sejumlah kalangan, yang menganggap dirinya hanya fokus membangun infrastruktur sepanjang empat tahun memimpin Indonesia.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Capres petahana di Pilpres 2019 ini menegaskan bahwa ia juga fokus kepada aspek lain, seperti peningkatan kesejahteraan rakyat miskin lewat Program Keluarga Harapan (PKH).

"Jangan ada yang ngomong lagi urusan pemerintah hanya infrastruktur, infrastruktur. Mereka enggak ngerti, kita punya PKH. Enggak ngerti," ujar Jokowi dalam Jambore Sumber Daya PKH di Istana Negara, Jakarta, Kamis 13 Desember 2018.

Jokowi: Jalan Inpres Gorontalo Penting untuk Tingkatkan Konektivitas Daerah

Bahkan, menurut Jokowi, jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menikmati PKH senantiasa bertambah setiap tahun. Jokowi bertekad, jumlah KPM menjadi 15,6 juta Kepala Keluarga (KK) atau 100 persen rakyat miskin pada 2020.

"Sebelumny,a kan kita hanya berikan ke enam juta KK. Mulai 2018, sudah meloncat menjadi 10 juta KK. Kalau sudah mapan di 2020, saya ingin agar yang masuk kurang lebih 15,6 juta," ujar Jokowi.

Empat Alasan Utama Publik Puas dengan Kinerja Jokowi, Menurut Survei Indikator

Adapun, manfaat yang diterima KPM juga bervariasi. KPM reguler mendapat Rp550 ribu per tahun, sedangkan KPM Akses, atau mereka yang tinggal di daerah terpencil mendapat Rp1 juta per tahun.

Selain itu, ada juga bantuan komponen dengan rincian Rp2,4 juta per tahun untuk ibu hamil atau balita yang menjadi anggota keluarga, Rp900 ribu per tahun untuk siswa SD/sederajat, Rp1,5 juta untuk siswa SMP/sederajat, dan Rp2 juta untuk siswa SMA/sederajat.

Anggota keluarga lainnya yang juga bisa menjadi penerima manfaat adalah penyandang disabilitas berat (Rp2,4 juta per tahun), serta lansia 60 tahun ke atas (Rp2,4 juta per tahun).

"Program ini wujud dari sebuah keberpihakan negara kepada rakyatnya," ujar Jokowi. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya