Dua SMK di Malang Jadi Percontohan Sekolah Ekonomi Digital

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menjadikan SMKN 4 Malang dan SMKN 11 Malang, sebagai pilot project pertama dalam pengembangan Sumber Daya Manusia bidang ekonomi digital di Indonesia.

Erick Thohir Tunjuk Darmin Nasution Jadi Komut Pupuk Indonesia

Darmin menyebut, kebutuhan tenaga kerja terampil di bidang teknologi digital semakin tinggi, seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital dan e-Commerce di Indonesia. Melalui kerja sama revitalisasi SMK antara pemerintah pusat dan daerah, lulusan SMK diharapkan dapat mengisi kebutuhan tersebut.

"Kami akan memberi bantuan kepada SMK, misalnya dengan pemotongan pajak sebesar 200 persen. Seminggu yang lalu, saya mengundang Gubernur Jawa Timur bersama tujuh gubernur lainnya dan Bupati Lampung Barat. Di situ, kita bahas komitmen pusat dan daerah dalam revitalisasi SMK," kata Darmin, Kamis 13 Desember 2018.

Catat Tahapan PPDB DKI Jakarta Melalui Jalur Prestasi Akademik

Darmin mengatakan, ada dua alasan utama pemerintah bekerja sama dengan SMK. Pertama, kewenangan SMK ada pada Pemerintah Provinsi, sehingga revitalisasi akan berjalan dengan baik bila melibatkan pemprov. Kedua, daerah lebih memahami kebutuhan dan potensi daerahnya masing-masing.

Kebutuhan jurusan SMK pada setiap provinsi pun dapat berbeda, karena potensi dan sektor unggulan setiap daerah juga berbeda. Ia mengapresiasi SMKN 4 dan SMKN 11 Malang memiliki jurusan yang sesuai dengan perkembangan global.

Anak SMK Ciptakan Alat Disiplin Berkendara yang Dilengkapi GPS

Di antaranya, jurusan Animasi, Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komputer & Jaringan dan Mekatronik. Talent digital dengan keahlian seperti Desainer 3D, Animator, front end programmer dan mobile application programmer dapat dihasilkan dari lulusan SMK.

"Dengan melakukan praktik seperti itu, berarti nanti anak didik kita bukan untuk disuruh membersihkan kamar mandi tapi usaha serius, untuk menyiapkan SDM kita. Anggaran untuk pengembangan pendidikan vokasi kita siapkan tahun depan," ujar Darmin.

Darmin menjelaskan, revitalisasi SMK harus dilakukan secara menyeluruh, dimulai dari perbaikan kurikulum SMK yang sesuai dengan tren ke depan. Selanjutnya, akreditasi dan sertifikasi juga perlu ditingkatkan. Sertifikasi harus mengacu pada standar kompetensi kerja nasional Indonesia yang direkognisi oleh industri, termasuk mengadopsi standar sertifikasi yang sudah ada.

Perubahan kurikulum pun perlu didukung dengan ketersediaan guru produktif. Untuk itu, perlu dilakukan training of trainer (ToT) bagi guru adaptif dan normatif menjadi guru produktif. Guru produktif juga dapat berasal dari industri dengan terus dilakukan kebijakan penyetaraan.

Kemudian, untuk meningkatkan kemampuan skill, siswa juga perlu dimagangkan di industri, agar dapat mempelajari etos kerja dan dunia kerja secara langsung. Selain itu, SMK juga perlu membuka jurusan yang sesuai tren perkembangan zaman agar lebih menarik minat untuk masuk ke SMK, seperti jurusan kopi, musik, animasi, dan jurusan ekonomi digital lainnya.

"Keterlibatan industri juga diperlukan untuk merevitalisasi SMK. Kerja sama dengan perusahaan itu wajib, tetapi tidak serta merta," tutur Darmin.

Darmin berharap, kepala daerah di Jawa Timur dan Kota Malang, aktif mengawal dua SMK dalam pilot project ini. Sebab, kedua SMK ini akan menjadi acuan bagi SMK lainnya di Indonesia yang juga akan mengembangkan jurusan di bidang ekonomi digital. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya