Dongkrak Kinerja, Karyawan Dukung Bersih-bersih Pungli di JICT

Pelabuhan JICT.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA – Serikat Karyawan PT Jakarta International Container Terminal atau Sekar JICT mendukung langkah pembersihan pungutan liar yang diduga terjadi di lingkungan perusahaan. Apalagi, hal ini ditegaskan mengganggu kinerja perusahaan.

Kurangi Macet Pelabuhan Agar Ekspor Impor Lancar, JICT Sediakan Layanan TBS

Sekretaris Jenderal Sekar JICT, Mufti mengatakan, tindakan tegas itu akan membuat JICT dapat menjaga kredibilitas dan kualitas layanan sebagai salah satu terminal petikemas terbaik di Indonesia.

"Mewakili anggota Sekar JICT, kami dukung penuh upaya direksi untuk membersihkan oknum pekerja JICT yang merusak nama baik perusahaan. Jangan ada toleransi terhadap kejahatan yang merugikan ekonomi nasional itu," tegas Mufti, dikutip dari keterangan resminya, Rabu 19 Desember 2018.

Dorong Kinerja Ekspor Impor, JICT Layani Pengiriman Petikemas ke Asia hingga AS

Sebelumnya, Direksi JICT setelah melalui investigasi dan data yang diperoleh mengungkap adanya pungli yang dilakukan oleh tiga oknum pekerja JICT terhadap pelanggan. Atas pelanggaran berat itu, direksi memutuskan untuk mengambil langkah tegas terhadap ketiganya. Namun, tindakan tegas direksi tersebut langsung disikapi oleh Serikat Pekerja (SP) JICT dengan demonstrasi.

"Kami menduga, aksi demonstrasi para anggota SP ini terkait langkah PHK terhadap oknum anggota SP yang melakukan pungli. Kami tidak ingin berkompromi untuk kesalahan berat yang telah merusak nama baik perusahaan," tegas Wakil Direktur Utama JICT, Riza Erivan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 18 Desember 2018.

Kapal Terbesar di Dunia Sandar di JICT, Begini Dampaknya ke Ekspor dan Ekonomi RI

Riza berharap, SP JICT bertindak profesional dan menempatkan kepentingan yang lebih besar. Sebab, berbagai aksi demonstrasi yang dilakukan SP JICT selama ini diduga bermuatan kepentingan personal dan keuntungan sepihak. 

Setidaknya, dalam dua tahun terakhir SP JICT telah melakukan demonstrasi yang mungkin saja dilatarbelakangi kepentingan tidak jelas. Akibat bonus menurun akibat kinerja turun di 2016, SP JICT melakukan beberapa kali slow down dan mogok lima hari di Agustus tahun lalu. 

"Ketika kinerja turun di 2016, SP JICT menolak pembagian bonus produksi yang berkurang itu. Sekarang demontrasi lagi, karena oknum anggotanya melakukan pungli, sangat tidak profesional," tegas Riza. 

Mufti menambahkan, Sekar JICT sangat menyayangkan langkah-langkah sebagian kecil pekerja yang terus merongrong perusahaan. Karena, sejatinya tingkat kesejahteraan di JICT jauh melebihi standar penghasilan pekerja di industri yang sama. 

Itu sebabnya, Sekar JICT terus berusaha mendorong upaya manajemen JICT untuk memperkuat kinerja perusahaan.

"Jika kinerja perusahaan meningkat, otomatis bonus dan kesejahteraan karyawan, juga makin baik. Tidak perlu pungli dan demonstrasi untuk bisa sejahtera. Asal mau kerja secara profesional, bekerja di JICT ini sungguh-sungguh harus disyukuri," ungkap Mufti. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya