Lebarkan Sayap ke Indonesia, WeChat dan AliPay Gandeng Sejumlah Bank

Aplikasi chatting WeChat
Sumber :
  • thenextweb.com

VIVA – Raksasa fintech asal China, WeChat dan AliPay semakin memastikan langkahnya untuk secara resmi beroperasi di Indonesia. Bank Indonesia mengemukakan, setidaknya layanan keuangan digital tersebut telah banyak memperoleh komitmen kerja sama dengan beberapa perbankan domestik.

Badan Intelijen Negara Ingin Mencengkeram WhatsApp

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng mengatakan, beberapa perbankan domestik yang telah mulai memberikan komitmen kerja sama dengan kedua raksasa penyedia jasa pembayaran non-tunai digital itu di antaranya Bank Central Asia atau BCA, Bank Rakyat Indonesia atau BRI, hingga CIMB Niaga. 

Ketiga perbankan domestik itu mulai mengikuti langkah Bank Negara Indonesia atau BNI untuk bekerja sama dengan WeChat dan AliPay sebagai penyelenggara jasa sistem pembayaran domestik. BNI, kata Sugeng, tengah melakukan piloting project dengan WeChat setelah menyepakati perjanjian kerja sama pada November 2018 lalu.

Kirim Chat Anjing Bertopi Polisi dan Lencana, Pria di China Ditahan

"BCA misalnya, sudah menjajaki kerja sama dengan AliPay. BRI sudah MoU (memorandum of understanding) awal dengan AliPay. Yang lebih maju adalah CIMB Niaga, sudah tanda tangan kerja sama dengan WeChat," katanya di Gedung BI, Kamis, 20 Desember 2018.

Sugeng menjelaskan, kerja sama itu penting dilakukan demi memastikan bahwa data transaksi kedua raksasa fintech itu bisa terdata di Indonesia, sehingga bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Pemerintah China Paksa Perusahaan Jack Ma Pecah Bisnis Alipay

"Harus buka rekening di bank BUKU IV, jadi settlement-nya semuanya di bank BUKU IV. Kalau langsung direct ke asing kita enggak tahu datanya, makanya settlement-nya di Indonesia agar memberikan dampak positif pada kegiatan ekonomi kita," paparnya.

Jika kerja sama tersebut telah benar-benar dilakukan antara WeChat dan AliPay bersama dengan perbankan BUKU IV tersebut, maka Sugeng memastikan, Bank Indonesia bakal mengeluarkan perizinannya setelah dilakukan kajian mendalam lagi terkait proses bisnis maupun mekanisme teknis lainnya.

"Kalau sudah siap semua, kita harus lihat legal basis, masalah teknis, kita cek bisnis proses, nantinya bank BUKU IV tadi akan mendaftarkan, minta persetujuan dari BI," ucap dia. (lis)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya