- KBRI Beijing
VIVA – Indonesia kian aktif mengundang pebisnis dan warga di China untuk berwisata maupun berinvestasi ke Tanah Air. Kali ini yang menjadi sasaran promosi adalah Provinsi Hubei, salah satu wilayah yang berkembang pesat di China dan penduduknya pun gemar berwisata dan mencari peluang bisnis seluas mungkin.
Menurut Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun, salah satu strategi yang dilancarkan KBRI Beijing baru-baru ini adalah menggandeng Pemerintah Provinsi Hubei untuk menggelar Indonesia - China Business Forum 2018 on Investment, Tourism & Trade di Kota Wuhan, 19 Desember 2018.
“Forum ini berhasil menarik minat dan antusiasme sekitar 100an orang peserta, yang terdiri dari perwakilan Pemda Hubei, pebisnis baik dari Indonesia maupun Tiongkok serta media,” ungkap Djauhari kepada VIVA hari ini.
Di forum itu, Dubes Djauhari pun menyampaikan paparan mengenai situasi ekonomi Indonesia, tren ke depan serta manfaat berinvestasi di Indonesia bagi para investor. Selain promosi investasi, dia juga mempromosikan pariwisata Indonesia yang didukung Kementerian Pariwisata dan Kemendikbud dengan menghadirkan penari dan penenun dari Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku.
Forum tersebut juga menghadirkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Beijing, Badan Koordinasi Penanaman Modal, PT. Angkasa Pura, dan sesi berbagi pengalaman oleh dua perusahaan Tiongkok asal Provinsi Hubei, yaitu YFOC dan Gezhouba Group, yang telah sukses berinvestasi di Indonesia.
Menurut Djauhari, para pebisnis dari provinsi Hubei tampak antusias mengikuti forum itu, yang tercermin dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada para pembicara. “Hal yang juga menggembirakan adalah besarnya minat para pebisnis tersebut untuk berinvestasi dan berkunjung ke Indonesia. Antusiasme untuk mengetahui Indonesia lebih jauh juga ditunjukkan oleh perwakilan media yang hadir dalam forum dengan mengambil kesempatan untuk mewawancarai saya sebagai Duta Besar dan pembicara dari Indonesia,” ungkap mantan Duta Besar RI untuk Rusia itu.
Provinsi Hubei berpenduduk sekitar 60 juta orang dan memiliki GDP hampir 4 trlliun yuan, atau terbesar ke-7 di Tiongkok. Menurut Deputi Direktur Jenderal Kantor Kerjasama Luar Negeri Pemprov Wuhan, Feng Xiguo, penduduknya senang berjalan-jalan, sehingga mereka akan dengan senang hati bekerjasama dengan Indonesia.
“Maka, Provinsi Hubei memiliki potensi dan peluang yang besar untuk mendatangkan calon wisatawan ke Indonesia. Provinsi Hubei, khususnya Kota Wuhan, terkenal dengan manufaktur, teknologi otomobil, industri kereta api cepat, pusat elektronik, industri laser dan fiber optik, serta pertanian,” ungkap Feng, seperti yang disiarkan oleh KBRI Beijing.
