Lippo Group Gandeng PMI Beri Bantuan Korban Tsunami Selat Sunda

Pemandangan kawasan Kecamatan Sumur yang hancur diterjang gelombang tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Grup Lippo menggandeng Palang Merah Indonesia atau PMI, memberikan bantuan bagi Korban Bencana Tsunami Selat Sunda. Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan langsung oleh Presiden Lippo Group, Theo L. Sambuaga. 

Genjot Ekonomi Digital, Lippo Karawaci dan Gojek Kolaborasi

Daerah terdampak yang dikunjungi Grup Lippo adalah Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada akhir pekan lalu. Dalam kesempatan tersebut Theo menegaskan komitmen perusahaan untuk membantu proses rehabilitasi di daerah tersebut. 

"Grup Lippo memiliki komitmen tinggi, untuk membantu masyarakat yang tertimpa bencana. Kami sudah menyalurkan bantuan melalui PMI. Lippo Group siap membantu sepenuhnya langkah pemerintah, termasuk PMI dalam meminimalkan dampak bencana," tegas Theo, dikutip dari keterangan resminya, Senin 7 Januari 2018

Lanjutkan Ekspansi, Siloam Terus Bangun Rumah Sakit Baru di 2022

Dalam kunjungan Lippo Group bersama PMI, sejumlah langkah kongkret dilakukan seperti memberikan bantuan pembangunan instalasi air bersih, perbaikan sejumlah perahu nelayan, perbaikan gedung sekolah yang rusak, serta bantuan peralatan belajar.

Theo pun mendorong PMI untuk segera mendatangkan bantuan lima ton beras yang sangat dibutuhkan masyarakat. Bantuan itu merupakan bagian dari bantuan-bantuan tanggap darurat sebelumnya, di mana PMI bekerja sama dengan pihak swasta, seperti Lippo Group. Bantuan-bantuan itu sudah disalurkan PMI sejak hari pertama bencana.

Lippo Group Buka-bukaan Rencana Ekspansi di Industri Kesehatan

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat PMI, Ginandjar Kartasasmita mengatakan, PMI bersinergi dengan pengusaha dan swasta bersama sama meminimalkan dampak bencana. 

Selain memberi bantuan usai kunjungan tersebut, PMI mengadakan pertemuan dengan seluruh pengurus PMI Provinsi Banten dan kabupaten dan kota di Serang. Pertemuan membahas upaya yang dilakukan petugas PMI di lapangan, serta kendala yang dihadapi dan langkah-langkah untuk mengatasinya.

Seperti diketahui, masyarakat pesisir pantai itu didominasi oleh komunitas nelayan. Saat tsunami melanda Kecamatan Sumur, tercatat 37 orang meninggal dunia ratusan bangunan dan barang, seperti rumah, sekolah, instalasi air, dan perahu nelayan rusak berat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya