Lama Tak Naik, Tarif Pengiriman PT Pos Bakal Disesuaikan Bulan Ini

Gedung PT Pos Indonesia
Sumber :

VIVA – PT Pos Indonesia menyatakan bakal menyesuaikan tarif pengiriman barang mulai bulan-bulan awal 2019. Meski begitu, besaran penyesuaian tarif itu belum ditentukan secara spesifik.

Pos Indonesia Dukung Program Seleksi Timnas Indonesia U-17 dan U-20

Direktur Keuangan PT Pos Indonesia, Eddi Santosa, menjelaskan, penyesuaian tarif itu bakal benar-benar dilakukan antara akhir Januari atau awal Februari 2019. Mengenai besaran penyesuaiannya, dia mengaku akan ditentukan sesuai hasil akumulasi kinerja pada Januari 2019.

"Penyesuaian tarif kita rencanakan di bulan ini atau mungkin awal bulan depan yah. Belum kita launching ke pasar (besarannya), belum. Kita lihat dulu kinerja Januari 2019 seperti apa dampaknya," kata Eddi saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu 9 Januari 2019.

Pos Ind Salurkan Bansos Sembako dan PKH Triwulan I di Magelang, 4 hari sudah mencapai 97 Persen

Dia menjelaskan, penyesuaian tarif itu semata dilakukan lantaran PT Pos Indonesia sudah dua setengah tahun tidak melakukan penyesuaian tarif. Untuk itu, saat ini perlu dilakukan meski dikatakannya sudah agak terlambat.

"Terakhir kita nyesuain tarif pada 2016, September, jadi sudah dua tahun setengah kita enggak naikin tarif kan. Ini membuat adjustment-nya sudah agak terlambat. Biasanya sekitar 10 persen kita dapatkan tarif itu semuanya," jelasnya.

Penyaluran Bansos PKH dan Sembako Lebih Tepat Sasaran dengan Metode Door to Door dari Pos Indonesia

Dia pun membantah kabar yang beredar bahwa PT Pos Indonesia akan menyesuaikan tarif pada Januari 2019 sebesar 30 persen akibat mengimbangi kenaikan harga tarif bawah pesawat yang saat ini naik sekitar lima persen dari sebelumnya 30 menjadi 35 persen.

"Kalau ngikutin itu bisa nyesuaikannya ke atas langit, kasihan customer-nya, kasihan masyarakatnya. Tapi memang kita perlu menyesuaikan pilihan-pilihan lain. Kalau penyesuaian tarif pesawat yang tarifnya sangat tinggi ya kita tidak otomatis bebankan semua ke customer," tutur dia.

"Kita musti efisiensi, service yang lebih baik, routing yang lebih baik, sehingga dari efisiensi tadi itulah yang bisa kita gunakan untuk naikkan kualitas kita. Jadi kita enggak melakukan transfer pricing apa adanya. Routing bisa kita perbaiki sistemnya, penggunaan freed yang lebih seragam, mekanisme fuel cost control, penggunaan IT," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya