Investasi Dinilai Jadi Tren Saat Ini, Kemenkeu Tawarkan SBR005

Peluncuran surat utang negara.
Sumber :
  • Arrijal Rachman/VIVA.co.id.

VIVA – Kementerian Keuangan pada awal tahun ini akan melakukan lelang Surat Utang Negara kepada masyarakat Indonesia secara online. Surat utang yang bakal dilelang dan resmi diluncurkan pada hari ini, adalah Saving Bond Ritel atau SBR seri SBR005, dengan penutupan lelang pada 24 Januari 2019.

Kemenkeu Catat Aset Tanah PTNBH Senilai Rp161,30 Triliun

Adapun tanggal penetapan hasil penjualan akan dilakukan pada 28 Januari 2019, tanggal settlement 30 Januari 2019, dan tanggal jatuh tempo pada 10 Januari 2021. Jenis kupon yang ditawarkan adalah mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) dengan suku bunga acuan adalah BI 7-Day Reverse Repo Rate.

Direktur Surat Utang Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Loto S. Ginting berpendapat, saat ini investasi sudah menjadi gaya hidup masyarakat. 

Pemanfaatan Aset Negara Buat Bangun IKN Jadi Fokus Kerja DJKN 2022

"Kami melihat kopi dan berinvestasi sudah menjadi tren gaya hidup, jadi kita berharap akan mendapat pemahaman bagaimana berinvestasi maupun mengenal lebih baik dari aspek berinvestasi," kata Loto di Jakarta, Kamis 10 Januari 2019. 

Bagi masyarakat yang berminat, minimum pemesanannya dipatok Kementerian Keuangan sebesar Rp1 juta dan maksimal pemesanan sebesar Rp3 miliar. 

Mau Beli ORI021 Bunga 4,9 Persen, Ini 28 Mitra Distribusinya

Sementara itu, tingkat kupon untuk periode tiga bulan pertama sebesar 8,15 persen. Pembayaran kupon akan dilakukan pada tanggal 10 setiap bulan, di mana pembayaran kupon pertama kali pada 10 Maret 2019. 

"Kami harapkan dari ini menjadi investor yang setia untuk selalu menantikan kehadiran instrumen investasi untuk investor ritel termasuk yang kita launching hari ini SBR005. Kita menyuarakan SBR005, kita sebar. SBR005 investasi kini dan untuk nanti," ungkap dia.

Proses pemesanan pembelian SBR005 secara online dilakukan melalui empat tahap yaitu pendaftaran, pemesanan, pembayaran, dan settlement atau konfirmasi. Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan mitra distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.

Adapun mitra distribusi yang ditunjuk oleh Kementerian Keuangan yaitu, terdiri atas perbankan, yakni PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk.

Selain itu, perusahaan efek dan fintech peer to peer lending yakni PT Bareksa Portal Investasi, PT Star Mercato Capitale (Tanamduit), PT Investree Radhika Jaya, PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku), dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya