Kunjungi Pesantren, Sandiaga Uno Ingin Membangun Ekonomi Syariah

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno
Sumber :

VIVA – Calon wakil presiden RI nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Pondok Pesantren Al Wahdah di Jalan Sumber Girang No.12, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Jumat 11 Januari 2019.

Sandiaga Khawatir Gelombang Ketiga Corona yang Lebih Dahysat

Pada kunjungan tersebut, Sandi diterima oleh pengasuh Ponpes Al Wahdah Gus Affas Baidhowi. Hadir juga KH Najih Maimun Zuber dan KH. Wafi Maimun dari Sarang, Gus Aam Wahib Surabaya, dan Gus Sholah Banyuwangi.

Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga menyatakan, jika dirinya bersama Prabowo Subianto terpilih menjadi wakil presiden dan presiden 2019-2024, pemerintahannya akan merealisasikan program yang membangun ekonomi umat, pemberdayaan pesantren, dan mencetak santripreneur. 

Sandiaga Sarankan Khofifah-Risma 'Tidak Berpolitik' untuk Lawan Corona

"Ini menjadi pekerjaan rumah paling besar bagi Indonesia, yakni reformasi ekonomi umat dan menggerakkan ekonomi rakyat. Untuk itu dibutuhkan pemerintahan yang kuat dengan kepemimpinan yang tegas dalam menjalankan program ini," kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Jumat 11 Januari 2019. 

Menurut Sandi, pesantren adalah sektor penting dalam ekosistem perjalanan ekonomi bangsa ini, dan pesantren juga memiliki peran yang begitu penting dalam menggerakkan ekonomi umat. Hingga kini, peran itu masih terasa denyutnya. Beberapa pesantren, menurut Sandi, sudah mandiri, berdiri sendiri dengan swasembada pangan, energi bahkan air. 

Sebar Lokasi CFD, Sandiaga Sebut Kebijakan Tepat

"Dalam perjalanan menyerap aspirasi, saya melihat beberapa pesantren mampu mandiri memenuhi kebutuhan hidup para santrinya dengan memanfaatkan lahan yang ada. Dari sayur mayur, ikan, tebu hingga air. Bahkan ada yang menggunakan energi surya untuk memenuhi kebutuhan listrik pesantren tersebut," ujarnya.

Sandi mengatakan, 1 persen dari populasi Indonesia, menguasai lebih 50 persen ekonomi. Dia berjanji akan mengurangi ketimpangan yang ada. 

Akibat kebijakan yang sangat liberal, membuat yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Utang semakin besar, dominasi asing dan kepentingan asing semakin terasa. Untuk itu, Sandi ingin mengurangi ketergantungan pada asing yakni dengan memberdayakan potensi ekonomi Indonesia.

"Industri halal berpotensi menghasilkan pendapatan Rp4.000 triliun. Indonesia  masih nomor lima. Ini adalah potensi besar bagi kita dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia," kata Sandi.

"Republik ini punya utang besar pada pesantren. Pesantren Insya Allah akan kami jadikan kawah candradimuka pemimpin bangsa ini dan mencetak para santri yang menciptakan lapangan kerja bukan mencari kerja," ujar Sandi. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya