Digenangi, Bendungan Mila Siap Suplai Irigasi 1.689 Hektare di NTB

Bendungan Mila di NTB.
Sumber :
  • Dok. PUPR

VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah melakukan penggenangan awal atau impounding Bendungan Mila di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Bendungan ini disebut siap mendukung suplai air daerah irigasi Rababaka seluas 1.689 hektare. 

Cek Bendungan di Gorontalo Bareng Rachmat Gobel, Jokowi: Proyeknya Selesai Akhir 2024

Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Hari Suprayogi mengemukakan, dengan adanya bendungan ini diharapkan Indeks Pertanaman di wilayah setempat meningkat dari 186 persen menjadi 300 persen. Penggenangan bendungan ini ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penutupan saluran pengelak bendungan. 

"Kehadiran Bendungan Mila, akan melengkapi Bendungan Tanju, yang merupakan bagian dari Sistem Irigasi Rababaka Komplek,” kata Hari, dikutip dalam keterangan resmi Kementerian PUPR, Jumat 18 Januari 2019.

Menteri PUPR: 61 Bendungan Bakal Rampung di Oktober 2024

Setidaknya sudah ada dua Bendungan di Kabupaten Dompu yang diselesaikan pembangunannya, yaitu Tanju dan Mila. Bendungan Tanju sendiri telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 30 Juli 2018 lalu. 

Hari melanjutkan, Bendungan Mila ini akan menjadi sumber air baku sebesar 100 liter per detik untuk Kecamatan Woja dan Dompu, serta mereduksi banjir sebesar 142,57 meter kubik/detik di Kecamatan Woja. 

Bendungan Sungai Runtuh, Rusia Dilanda Banjir Besar hingga Merugi Rp 3,5 Triliun

Bendungan dengan kapasitas tampung sebesar 6,73 juta m3 dan luas genangan 99 hektare ini juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata, perikanan dan konservasi SDA di Kabupaten Dompu. 

Perikanan tangkap tidak keramba diperbolehkan untuk menjaga kualitas air bendungan. Dalam kesempatan itu, juga dilakukan tebar benih ikan di Bendungan Mila. 

“Kita sudah banyak pengalaman keramba ikan di bendungan yang mengakibatkan air bendungan tercemar dan ikan-ikan mati, di samping itu menjaga kualitas air sebagai sumber air baku," tegas Hari. 

Biaya pembangunan bendungan ini mencapai Rp231,66 miliar yang dikerjakan mulai 2015 dalam satu paket yang sama dengan pembangunan Bendungan Tanju. Proyek ini dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya-PT Hutama Karya (KSO).

Pengembangan bendungan ini disebut sejalan dengan peningkatan jumlah tampungan air di kawasan timur Indonesia. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat ini, Kementerian PUPR membangun lima bendungan yakni Tanju, Mila, Bintang Bano, Beringin Sila, dan Meninting. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kunci pembangunan di NTB adalah ketersediaan air. “Dengan adanya suplai air yang kontinue dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” kata dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya