Begini Persiapan Danareksa Pimpin Holding BUMN Jasa Keuangan 

Direktur Utama PT Danareksa, Arief Budiman (Kanan).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menargetkan holding BUMN Jasa Keuangan rampung pada kuartal I-2019. PT Danareksa digadang-gadang bakal menjadi Induk usaha perusahaan pelat merah tersebut. 

Usai Pemilu Investasi Mulai Masuk RI, Investor Cermati Hal Ini

Direktur Utama Danareksa, Arief Budiman, mengatakan, pihaknya masih menunggu keputusan resmi dari pemegang saham yakni Kementerian BUMN. Saat ditanya terkait persiapan, Arief mengaku belum bisa membeberkan secara rinci, namun kurang lebih sama seperti pembentukan holding BUMN Pertambangan yang dipimpin oleh Inalum.

"(Persiapan) Sama kayak waktu holding pertambangan Inalum, sama aja. Kan aksinya dari pemegang saham," kata Arief di sela acara Young Leader Indonesia (YLI) di Gandaria, Jakarta Selatan, Sabtu 19 Januari 2019. 

Investor Tumbuh Signifikan, BRI Danareksa Sekuritas Incar Dana Kelolaan Rp 300 Miliar pada 2024

Menurutnya, pihak Kementerian BUMN sendiri saat ini masih sibuk mengurus pembentukan holding BUMN Perumahan dan holding BUMN Infrastruktur. Tentu, setelah itu baru fokus pada pembentukan holding BUMN Jasa Keuangan. 

"Jadi itu dulu. Kan enggak mungkin kalau semuanya bareng," katanya. 

Pembangunan Fase 2, KITB Kantongi Dana Rp3 Triliun dari PMA

Menurut Arief, kajian holding BUMN Jasa Keuangan ini tentu harus dipikirkan secara matang. Kajian ini menurutnya sudah ada bahkan sinerginya sudah berjalan. Seperti sinergi di antara Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) dan penggunaan sistem Informasi Teknologi hingga sinergi sistem pembayaran melalui Electronic Data Capture (EDC). 

"Tapi kebutuham holding banyak kajiannya lagi yang dibutuhkan kan. Ini dari sisi institusi keuangan sangat banyak, ada DPK (Dana Pihak Ketiga) lalu ada risiko apakah nantinya terkonsentrasi apa tidak. Kajiannya masih disempurnakan," kata dia. 

Untuk progres pembentukan holding BUMN Jasa Keuangan ini, Arief mengatakan, lebih merupakan tugas dari Kementerian BUMN. "Sekarang fokusnya holding yang ada sekarang dulu, holding infrastruktur dan perumahan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya