Harga Komoditas Fluktuatif, RI Harus Kembangkan Sektor Manufaktur

Head of Mandiri Institute, Moekti Soejachmoen.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Head of Mandiri Institute, Moekti Soejachmoen memaparkan, tim ekonomi Bank Mandiri memperkirakan bahwa di tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 5,3 persen, dengan tingkat inflasi yang hampir sama dengan 2018, yakni sekitar 3,13 persen.

Setuju Pembatasan Impor Barang Jadi Elektronik

Selain itu, Moekti juga memperkirakan bahwa Federal Fund Rate akan naik sekitar dua kali di 2019 ini, di mana Bank Indonesia dipastikan juga akan terus memperhatikan perkembangan kebijakan-kebijakan dari Bank Sentral AS tersebut.

"Maka, kami memperkirakan bahwa tahun ini, 7-days repo rate cuma akan naik satu kali dan rupiah akan stabil di Rp14 ribuan," kata Moekti di kantornya, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin 21 Januari 2019.

Ada Konflik di Timur Tengah, Bos BI Pede Ekonomi RI Tetap Kuat

Mengenai turunnya harga minyak global, Moekti menilai, hal itu dapat dilihat dari dua sisi. Di mana, dengan turunnya harga minyak itu, maka impor bahan bakar Indonesia juga menurun dan efeknya akan baik untuk perekonomian nasional.

"Sebab, itu perlu kita mulai fokus pada sektor manufaktur. Karena, kita tidak bisa terus-menerus menggantungkan perekonomian kita terhadap komoditas," kata Moekti.

Daftar Harga Pangan 24 April 2024: Beras hingga Gula Konsumsi Naik

Moekti menegaskan, pilihan mengembangkan sektor manufaktur dibanding bertumpu pada sektor komoditas itu, merupakan pilihan bijak bagi perekonomian nasional.

Sebab, selain sektor manufaktur dianggap lebih stabil dibandingkan harga komoditas yang cenderung fluktuatif, kontraknya pun cenderung jangka panjang ditambah besarnya penyerapan tenaga kerja di sektor manufaktur tersebut.

"Jadi, kalau kita ingin pertumbuhan ekonomi kita lebih dari yang sekarang, maka kita juga perlu melakukan sesuatu yang lain dari yang sudah kita lakukan. Yaitu, tidak hanya berfokus pada komoditas, tetapi ekspor kita juga harus mulai beralih ke sektor manufaktur," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya