IMF Turunkan Proyeksi Ekonomi Dunia 2019, Pemerintah Pede Capai Target

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi China.
Sumber :
  • TheRichest.com

VIVA – Kondisi ekonomi global kembali menghadapi tantangan baru di awal 2019. Hal itu dipertegas dengan proyeksi International Monetary Fund atau IMF yang dirilis kemarin, kembali merevisi pertumbuhan ekonomi global pada 2019 dan 2020 menjadi sebesar 3,5 persen dan 3,6 persen. Proyeksi itu turun masing-masing  0,2 dan 0,1 persen dari sebelumnya.

Kerjasamanya dengan Iran dan Rusia Disebut Sumber Kejahatan oleh AS, China Murka

Kepala Riset Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, bahkan mengungkapkan, revisi proyeksi itu juga pada dasarnya berlaku untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi ASEAN-5, termasuk Indonesia, dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen. Bersamaan dengan itu, China juga telah mengumumkan pertumbuhan ekonominya sepanjang 2018 yang mengalami perlambatan, di posisi 6,6 persen dibanding posisi 2017 yang sebesar 6,8 persen.

"Bagi Indonesia perlambatan ekonomi global dan khususnya ekonomi China menjadi tantangan serius terutama terhadap kinerja ekspor yang terus melambat," kata Lana seperti dikutip dari analisisnya, Selasa 22 Januari 2019.

Rusia, China dan Iran Mulai Satukan Kekuatan, AS Sebut Mereka sebagai Sumber Kejahatan

Lana menjelaskan, melambatnya pertumbuhan ekonomi China itu, ditengarai karena efek dari pengenaan tarif terhadap barang ekspor China ke AS, melemahnya permintaan domestik dan kekhawatiran terhadap off-balance sheet borrowing yang dilakukan oleh pemerintah lokal. 

"Perlambatan ini dipandang serius oleh Presiden China Xi Jinping yang memperingatkan Partai Komunis terhadap risiko yang sangat serius terhadap ancaman perlambatan ekonomi ini. Kinerja 2018 tersebut merupakan yang terendah sejak krisis keuangan AS 2008-2009, tetapi terendah kedua dibandingkan pertumbuhan ekonomi China sejak tahun 1990," tuturnya.

Rencana AS untuk Melarang TikTok Memicu Perpecahan Nasional

Meski demikian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai Indonesia masih bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan dalam APBN 2019, yakni sebesar 5,3 persen. Alasannya, pemerintah dikatakannya telah menyiapkan berbagai strategi untuk terus dapat mendorong ekspor meski kondisi itu terjadi. 

Namun dia enggan merincikan seperti apa strategi kebijakan itu.

"Kami sedang siapkan langkah-langkah untuk mendorong ekspor, tapi ya jangan ditanya dulu detailnya," tegasnya saat ditemui di kantornya, Senin malam 21 Januari 2019. (lis)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya