Sri Mulyani Jabarkan Bukti RI Jauh Lebih Baik Ketimbang Haiti

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) berbincang dengan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) sebelum mengikuti rapat terbatas dengan tema Peningkatan Kesiagaan Menghadapi Bencana di Kantor Presiden, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, Indonesia menjadi salah satu negara berhasil melalui gejolak ekonomi global di 2018. 

Waspadai Dampak Ekonomi Politik atas Serangan Iran ke Israel

Dia menegaskan kondisi ekonomi global di 2018 merupakan gejolak yang cukup dahsyat jika dibandingkan yang terjadi tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari adanya kenaikan tingkat suku bunga acuan bank sentral global, perang perdagangan, hingga fluktuasi harga komoditas global.

Sri menyebutkan, meski neraca perdagangan Indonesia harus anjlok atau defisit di posisi US$8,57 miliar akibat dari kondisi itu, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2018 diperkirakan stabil di posisi 5,17 persen, lebih tinggi dari posisi 2017 yang sebesar 5,07 persen.

7 Negara Ekonomi Terbesar di Dunia Tahun 2050, Peringkat Indonesia Gak Main-main!

Menurutnya, stabilitas itu juga dapat dibuktikan jika dibandingkan dengan negara-negara yang memiliki kekuatan ekonomi setara dengan Indonesia, atau yang biasa dikenal dengan emerging market. Begitu pula bila dibandingkan dengan negara yang tergabung dalam kelompok 20 negara ekonomi besar atau G20.

"Kita masih tertinggi ketiga setelah RRT, India. Itu bagus, bukan lumayan, karena banyak negara yang growth-nya jadi kontraksi. Inflasi kita 3,2 persen, depresiasi dibanding negara lain yang inflasinya tinggi, di sini depresiasi 6 persen, di sana 15 persen, di India," tegas Sri di sebuah diskusi di Jakarta, Selasa 22 Januari 2019. 

BI Sebut Perlambatan Ekonomi 2024 Dipengaruhi Negara-negara Eropa dan China

Karenanya dia menegaskan, stabilitas kondisi ekonomi Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan negara-negara lain yang berada di bawahnya, misalnya Haiti. Sebab, negara itu merupakan negara dengan kondisi ekonomi rentan dan lemah, sehingga ketika terdampak bencana alam ekonomi negara tersebut luluh lantah.

"Dengan Haiti, saya dua kali ke sana, 2010 dan 2015. Negara di Karibian Island, ekonominya waktu itu hancur, karena kena gempa sama kayak Indonesia kena tsunami, tapi dia termasuk low income dan frigile, jadi enggak comparible. Aduh jaraknya," tegas dia.

Sebelumnya, perbandingan kondisi ekonomi antara Indonesia dengan Haiti itu disampaikan oleh calon presiden nomor urut 02, yakni Prabowo Subianto. Menurut dia, kondisi itu disebabkan karena kebijakan pemerintah yang salah dalam bidang ekonomi sehingga banyak penduduk yang hidup pas-pasan.

"Jika diterus-teruskan Indonesia akan semakin miskin. Kita (Indonesia) setingkat dengan negara miskin di benua Afrika. Ada Rwanda, Haiti dan pulau-pulau kecil Kiribati, yang kita tidak tahu letaknya di mana," katanya beberapa waktu lalu.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya