- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) akan melakukan penggabungan usaha dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP). Keduanya diketahui memiliki pemegang saham pengendali yang sama, yakni Mitsubishi UFJ Financial Group atau MUFG Bank Ltd.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan, Hoesen mengatakan, melalui proses merger kedua bank emiten bursa tersebut, maka terdapat kemungkinan bahwa salah satu dari mereka akan dicoret atau delisting dari BEI.
"Konsekuensinya (akibat merger) ya itu (Delisting). Kalau ada dua emiten merger, mana yang surviving company-nya. Karena kalau enggak (akan ada) dua saham tapi value-nya sama," kata Hoesen di Gedung BEI, Jakarta, Selasa 22 Januari 2018.
Dalam Ringkasan Rencana Penggabungan Usaha atau RRPU terkait penggabungan usaha, disebutkan bahwa Bank Danamon akan menjadi bank yang menerima proses merger tersebut.
Namun, RRPU ini masih menunggu persetujuan dari pihak otoritas yang berwenang, pemegang saham kedua bank, serta kelengkapan persyaratan formal lain yang dibutuhkan dalam transaksi sejenis.
Dalam siaran persnya Danamon menyebut bahwa MUFG adalah salah satu grup keuangan terbesar di dunia. Manajemen yakin bahwa investasi MUFG di Bank Danamon akan memberikan nilai tambah bagi seluruh nasabah dan franchise Danamon, serta mendukung Bank untuk terus bertumbuh menjadi bank terkemuka di Indonesia
Dengan kolaborasi dan sinergi dengan MUFG, maka hal ini akan secara positif berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karenanya, Danamon juga berkomitmen akan tetap menjalankan strategi perusahaan dan melaksanakan kegiatan operasional seperti biasa. (sah)
Ekspansi Bisnis, Bos MD Pictures Jual Saham FILM Raup Rp 1,25 Triliun
Emiten produsen perfilman nasional, PT MD Pictures Tbk (FILM), mengumumkan penjualan saham perseroan oleh Presiden Direkturnya, Manoj Dhamoo Punjabi.
